Menengok Pengelolaan Beras Premium di Lumbung Pangan Wakaf

Daftar Isi

    Foto: ACT

    LancangKuning.com, BLORA - Ngadi selaku pengelola dari Lumbung Pangan Wakaf (LPW) di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, menjelaskan satu per satu fungsi mesin yang ada di tempat itu kepada ratusan tamu yang mengikuti Farm Tour. Laki-laki yang juga berprofesi sebagai Kepala Desa ini menjelaskan kepada para tamu, mesin pengering yang sedang menyala itu dapat memproses sekira 10 hingga 25 ton beras setiap harinya

    Dengan pengelolaan yang serba otomatis, Lumbung Pangan Wakaf (LPW) menghasilkan beras berkualitas baik. Sementara itu, kehadiran LPW turut memberdayakan masyarakat sekitar.

    “Pada tahun awal berdiri (2016), kita hanya punya satu mesin pengering saja. Sekarang kita sudah punya tiga mesin pengering. Alhamdulillah, produksi yang tadinya hanya sekitar 4-10 ton, sekarang bisa meningkat hingga 10 sampai 25 ton per harinya,” ujar Ngadi pada Kamis (11/7) sore itu.

    Mesin pengering hanyalah satu dari sekian banyak mesin yang terdapat di LPW Desa Jipang. Masih ada beberapa mesin yang ada di atas lahan, yang menurut Ngadi, seluas satu hektare ini. Didit Sulistyono, supervisor yang bertanggung jawab atas produksi di LPW menjelaskan, setelah dikeringkan, gabah akan diproses ke dalam mesin huler untuk dipisahkan antara gabah dan berasnya.

    “Setelah terpisah antara beras dan gabah, kemudian kita masukkan kembali ke dalam mesin poles berasnya, agar jadi beras premium. Kemudian kita pisahkan lagi dengan mesin otomatis agar terpisah antara mana beras utuh dan beras pecah untuk kemudian kita taruh di penampungan dan kita kemas,” jelas Didit.

    Beras premium yang dimaksudkan oleh Didit adalah beras yang benar-benar putih dan utuh tanpa kulit ari yang menempel lagi pada beras. Kini Didit menjelaskan sedikitnya mereka dapat mengirimkan 25 ton beras per minggu ke distributor mereka, yakni PT Hydro Perdana Retailindo.

    Dengan produksi beras yang sedemikian besar, masyarakat sekitar juga semakin banyak yang diuntungkan. Apalagi menurut Ngadi, untuk memenuhi produksi 25 ton tersebut, pihak LPW mengadakan koordinasi untuk menampung hasil panen para petani kemudian dihargai lebih tinggi daripada harga di pasaran.

    “Pengaruhnya sangat besar sekali untuk masyarakat karena LPW ini bisa mennyetabilkan harga. Jadi saat musim hujan misalnya, harga dari pasaran itu bisa rendah. Tapi kalau di LPW, meskipun harga (gabah) turun, itu bisa kami stabilkan. Setidaknya jangan sampai harganya jatuh,” kata Ngadi.

    Selain untuk dijual, beras ini juga terkadang didistribusikan untuk bantuan kemanusiaan. Pada awal 2018 lalu, beras-beras hasil produksi di Blora sempat didistribusikan kepada Kapal Kemanusiaan Palestina.

    Sedikit lebih jauh ke belakang, yakni pada tahun 2017, ribuan ton beras yang berasal dari tanah di Blora ini juga sempat sampai ke Afrika dan Rohingya.

    Ribuan ton beras itu untuk membantu  penyintas krisis kemanusiaan di sana. Sementara di dalam negeri, LPW pernah membantu korban bencana gempa Palu, Sigi, dan Donggala pada 2018 lalu.

    Meskipun tidak berharap lagi adanya bencana kemanusiaan maupun bencana alam terjadi lagi, Didit menyatakan LPW Blora akan selalu siap mengirimkan kapan pun bantuan mereka diperlukan. Masyarakat Desa Jipang juga merasa senang hati untuk membantu saudara-saudara mereka yang membutuhkan.

    “Doa kita sih insyaallah, jangan sampai ada bencana lagi. Tetapi, LPW di sini selalu siap terus kapan pun bantuan dari sini diperlukan,” kata Didit. Hal serupa diungkapkan oleh Ngadi.

     Menurutnya, banyak sekali warga desa yang turut membantu karena permintaan beras yang besar sekali kala itu.

    “Minimal kita bisa mempekerjakan warga lain yang ada di sekitar desa ini. Banyak sekali warga desa yang dapat andil di LPW jika ada program-program kemanusiaan seperti kemarin itu,” kata Ngadi. (LKC/Rls)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Menengok Pengelolaan Beras Premium di Lumbung Pangan Wakaf
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar