Pemilu 2019 Dianggap Curang, KAMMI Pekanbaru Tuntut Keadilan

Daftar Isi

     

    Foto: Istimewa 
     
    LancangKuning.Com, PEKANBARU - Setelah BEM Fekonsos UIN Suska Riau menyatakan sikap. Hari ini giliran KAMMI Pekanbaru menuntut pemerintah pusat untuk mengungkap kasus kematian ratusan petugas KPPS, Jumat (24/5/2019). 
     
    Menurut data Ombudsman Republik Indoensia tedapat 608 orang meninggal dunia, terdiri dari 486 orang KPPS, 97 petugas Bawaslu, dan 25 orang Polri. 
     
    Berdasarkan fenomena ini muncul perspektif dan dugaan yang berkembang di masyarakat mengenai tragedi kemanusian, yang mengharuskan adanya upaya penyelidikaan yang mendalam untuk mengungkap fenomena kematian para petugas pelaksana pemilu. Fenomena ini menjadi kartu merah bagi Lembaga terkait sebagai penyelenggara.
     
    Sementara itu, belum usai persoalan kematian ratusan petugas pemilu, kembali terjadi insiden kericuhan massa aksi dengan pihak keamanan di depan kantor Bawaslu usai pengumuman perhitungan suara Pemilu.
     
    Dalam kericuhan tersebut kurang lebih hingga saat ini telah jatuhnya korban jiwa sebanyak 16 orang dari masyarakat sipil yang melakukan unjuk rasa akibat pihak keamaan dalam hal ini Kepolisian yang mengguna senjata api dengan peluru tajam menembak rakyat dengan alasan membubarkan massa aksi. 
     
    Padahal kebebasan berpendapat dimuka umum telah diatur dikonstitusi Indonesia pasal 28 E ayat UUD 1945. Berdasarkan fenomen-fenomen yang terjadi saat ini, maka KAMMI Daerah Pekanbaru menyatakan sikap:
     
    1. Menuntut Pemerintah serta Lembaga Negara pelaksana Pemilu (KPU RI, Bawaslu, dan TNI-POLRI) bertanggung jawab atas meninggalnya 608 orang petugas pelaksana pemilu. 
     
    2. Mengutuk keras atas insiden refpresifitas pihak keamaan (POLRI) terhadap massa aksi, hingga penggunaan senjata Api dengan peluru tajam yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa
     
     
    3. Meminta kepada Komnas Ham untuk mengusut tuntas penyebab kematian petugas pelaksana Pemilu dan tindakan refpesifitas pihak kepolisian dan penggunaan senjata api dalam mengamankan massa aksi yang berdemo di depan kantor Bawaslu hingga jatuhnya korban jiwa. 
     
    Tertanda : 
    Dwi Putra Agus, Ketum KAMMDA Pekanbaru. 
    Wahyu Andri Septyo, Koordinator Lapangan (Korlap) 
     
    (LKC/Har)
     
    Laporan: Rilis KAMMI Pekanbaru

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Pemilu 2019 Dianggap Curang, KAMMI Pekanbaru Tuntut Keadilan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar