Hilang Asap, Terbitlah Sampah

Daftar Isi

    Lancangkuning.com,- Paru-paru warga Kota Pekanbaru. Paru-paru antimainstream. Entah apalagi pribahasa yang tepat untuk menggambarkan kondisi Warga dan Kota Pekanbaru saat ini. Kami sedang lupa, udara bersih itu seperti apa, barangkali Pemko bisa menjelaskannya (?)

    Pemko yang berseliwuran menggunakan roda-roda empat itu bisa saja menutup jendela rapat-rapat saat melewati gunungan tumpukan sampah. Menghidupkan AC sembari menyetel music favorite tanpa kuatir penciuman dan pernafasan mereka terganggu.

    Lantas Kami???,

    Masyarakat pribumi

    Tak berpunya mobil ber AC sesejuk punya pak Wali???

    Yang tak punya roda empat ini.

    Apa kabarnya pak Wali (?)

    Kota yang dulunya sering disinggahi Adipura, seakan tak berbekas lagi, kata bersih tak ada lagi di bumi Pekanbaru kota bertuah katanya (dulu). Aroma tidak sedap ada dimana-mana. Paru-paru dan pernapasan diserang bau busuk dan menyengat hidung siapa saja.

    Sangat disayangkan, nampaknya harus di demo dulu kinerja Pemko, barulah masyarakat mendapat penjelasan apa sebenarnya yang terjadi. Ya! Sekedar penjelasan tanpa bukti yang konkret. Karena hingga detik ini, gunung sampah itu masih berjejer berserakan dan bertumpuk-tumpuk diruas-ruas jalan kota Pekanbaru.

    Kekecewaan masyarakat bertambah saat mengetahui Pemko dianggap menolak "Suara Rakyat", ANTI KRITIK. Pasalnya, Walikota Pekanbaru, Firdaus, diketahui melaporkan salah satu Ormas yang berbendera putih (red: KAMMI) ke Polres, sesaat setelah kammi melakukan aksi damai di kediaman dinasnya Wako. Sungguh sikap Wako kekanak-kanakan, bukan sikap seorang Pimpinan apalagi Pemerintah yang menjabat dan sebagai pengurus masalah rakyat, IRONIS.

    Saat suara rakyat sudah dicekal, lantas suara dari arah mana yang akan didengar wahai Pemko? Saling tuding kinerja, lempar nangka. Getahnya ke masyarakat juga.

    Masyarakat Pekanbaru, sudah lelah mendengar penjelasan yang sekedar meninabobokkan kemarahan warga. Masyarakat harus menerima kenyataan nampaknya bahwa Pemimpin kami memang SEDANG TIDUR dan TAK PEDULI dengan kondisi kami, Sampah sudah merusak penciuman dan pernafasan kami Wahai Wako.

    Sayang sangat disayangkan Bulan nan suci harus disambut dengan kota yang kotor. Sungguh Tragis.

     

     

     

    Penulis : Roby Rendra Tribuanan 

     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Hilang Asap, Terbitlah Sampah
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar