Daftar Isi
Foto: Beko amphibi PUPR Bengkalis digunakan untuk normalisasi Waduk PDAM Tirta Terubuk Bengkalis
Lancang Kuning, BENGAKALIS - Dampak musim kemarau mulai terasa di Kabupaten Bengkalis. Waduk milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Terubuk mengalami penyusutan drastis hingga menyebabkan produksi air bersih terhenti sementara.
Kondisi ini terjadi sejak Jumat, 1 Agustus 2025 lalu. Minimnya debit air baku membuat PDAM tidak bisa memproduksi air seperti biasanya. "Volume air turun signifikan, sehingga produksi harus dihentikan sementara," ujar Kepala Bagian Teknik PDAM, Harry Kumbara, Senin (4/8/2025) pagi.
Menurutnya, saat produksi terhenti, pihaknya langsung memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan pengerukan dasar waduk. Tanah gambut yang mendominasi lokasi tersebut membuat endapan lumpur cepat menumpuk. “Kami dibantu alat berat amphibi milik Dinas PUPR Bengkalis,” tambah Harry.
Proses produksi air sebenarnya mulai kembali dilakukan pada Senin pagi, namun distribusinya ke pelanggan masih belum bisa maksimal. PDAM menargetkan air bersih sudah mulai mengalir ke rumah-rumah pelanggan pada siang hari. "Tergantung kondisi teknis di lapangan," ucapnya.
Pantauan di lokasi waduk menunjukkan debit air masih rendah. Hal ini menyulitkan proses penyaringan menggunakan sistem nano filter. “Kalau terlalu dangkal, hasil penyaringannya juga tidak optimal,” jelasnya.
PDAM Tirta Terubuk mengimbau masyarakat untuk hemat menggunakan air bersih selama masa pemulihan ini. Mereka juga berharap hujan segera turun agar pasokan air kembali normal dan pelayanan bisa berjalan seperti biasa. (LK/Fz)
Komentar