Resiko Kesehatan Bagi yang Bertubuh Pendek

LancangKuning.com - Banyak orang yang bilang seseorang, khususnya wanita yang bertumbuh pendek itu tampak lucu. Mungkin sebenarnya bisa menjadi sebab bagi orang yang bertumbuh pendek supaya lebih bersyukur atas dirinya. Sama halnya seperti orang yang berbadan tinggi, orang yang mempunyai badan pendek sangat beresiko mengalami masalah di masa mendatang.

Berikut adalah resiko kesehatan bagi yang bertumbuh pendek :

1. Mengalami masalah kesehatan saat hamil

Para peneliti dari City University of New York, meneliti sekitar 220.000 orang hamil dengan ukuran tubuhnya yang beragam. Hasilnya menemukan sebenarnya orang hamil yang tingginya di atas 150 cm, memiliki peluang 18-59 persen lebih rendah untuk terkena diabetes gestasional.

Diabetes Gestasional yaitu peningkatan gula darah yang terjadi saat hamil. Yaitu, wanita yang tingginya kurang dari 150 cm sangat beresiko mengalami diabetes gestasional. Hal ini disebabkan yaitu gen yang dibawa di dalam tubuh ternyata mempengaruhi tinggi rendahnya kadar gula darah ketika hamil.

2. Terserang stroke

Sebuah kajian peneliti yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology, yang dikutip dari Reader’s Digest, menyebutkan sesungguhnya orang yang bertumbuh pendek yang kurang dari 150 cm sangat berpeluang lebih besar untuk terkena stroke dibandingkan orang yang berbadan tinggi.

Namun, apa hubungannya? Yaitu asupan nutrisi yang didapat selama masa pertumbuhan, serta perubahan hormone di dalam tubuh itulah sebagai penyebab utamanya.

3. Mengalami Alzheimer dan demensia

Baik pria ataupun wanita yang bertumbuh pendek, kurang dari 160 cm, mempunyai resiko yang sangat besar untuk mengalami Alzheimer. Begitu pula dengan demensia, yang berkemungkinan peluang penyakitnya dapat meningkat sampai 50 persen bagi orang dengan tingginya kurang dari 150 cm, menurut peneliti dari University of Edinburgh’s College of Medicine.

Bukan akibat gen penyebab badan pendek. Sejauh ini, para peneliti juga belum memastikan apa kaitan antara tubuh pendek dan resiko penyakit Alzheimer serta demensia. Namun, factor lingkungan dan riwayat kesehatan di masa lalu seperti stres, serangan penyakit, kurang gizi.

4. Orang yang bertubuh pendek selalu dipandang rendah

Beberapa peneliti mengatakan orang yang berbadan tinggi memiliki hidup lebih bahagia dibandingkan orang yang bertubuh pendek. Namun, orang yang memiliki badan pendek sering merasa tertekan dan menjadi bahan ledakan orang lain.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia pada tahun 2005, ditemukan kasus bunuh diri dua kali lebih besar yang dialami oleh pria bertumbuh pendek dari pada yang memiliki tinggi ideal.

5. Orang pendek beresiko tuli

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2003 dan telah dipublikasikan ke dalam British Medical Journal mengatakan, orang pendek memiliki masalah terhadap pendengaran.

6. Orang pendek beresiko mengalami penyakit jantung

Seorang peneliti mengatakan, orang pendek sangat rentan terkena penyakit jantung. Orang yang memiliki tinggi hanya 153 cm memiliki resiko 32 persen lebih besar dari pada mereka orang yang memiliki tinggi hanya 167 cm.

Setelah melihat 180 varian genetic yang biasa di jadikan mengontrol ketinggian, ditemukan orang pendek rentan terhadap kolesterol tinggi, kadar lemak di atas rata-rata, dan resiko penyakit jantung.

Sebenarnya, ukuran tubuh bukan factor utama

Seberapa tinggi atau rendahnya tubuh seseorang. Namun, ukuran tinggi badan tidak bisa diubah begitu saja. Jadi, langkah yang paling tepat agar tidak terserang resiko penyakit akibat tersebut yaitu mulai dengan pola hidup sehat. Mulai mengatur pola makan harian dengan baik, rutin berolahraga, kelola stres, serta hindari merokok dan minuman beralkohol.

Memang, jika dibandingkan orang pendek, orang yang bertubuh tinggi ruang geraknya lebih sempit. Namun, untuk urusan kesehatan, bisa dikatakan orang yang tinggi lebih juara dibandingkan orang pendek.(Kelvin)