Daftar Isi
Sosialisasi dan budidaya Kultur Azulla oleh Civitas Relawan Ganjar.(ft:dok Relawan Ganjar)
LANCANGKUNING.COM,PEKANBARU-Kultur Azolla yang juga kerap disebut dengan nama pakis air ternyata bisa mendatangkan peluang bisnis. Salah satunya adalah untuk ketersediaan pakan ternak.
Azolla juga bisa dibudi-dayakan, untuk pertanian, perikanan dan peternakan. Inilah yang disampaikan Sukarelawan Generasi Alumni Muda Universitas Riau (Unri) dan Universitas Sumatera Utara (USU) bersama Ganjar Pranowo atau Civitas Ganjar dalam seminar sosialisasi dan budidaya Azolla.di Gedung Serbaguna Jalan Merak Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Kamis (14/9/2023)
Aktivis Pertanian Fahrul Azis Siregar menjelaskan, azolla merupakan tanaman paku air yang sering dijumpai di persawahan, perkebunan, atau pun di hutan.
peserta yang hadir dalam seminar, sosialisasi budidaya Azolla.(ft:dok Relawan Ganjar)
"Berperan aktif untuk protein pertumbuhan dalam tanaman berprotein tinggi, kegunaannya bisa di perikanan, pertanian lalu peternakan," ujar Fahrul.
Di bidang pertanian, azolla bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan karena proses perngkulturan azolla mengalami proses yang sangat alami sehingga tidak tercampur bahan kimia apapun.
Selain itu, dengan kandungan kadar protein yang tinggi, azolla juga bisa dijadikan sebagai pakan peternakan seperti ayam dan itik, atau bahkan untuk pakan perikanan.
Cara budi daya azolla terbilang cukup mudah sebab bisa dipraktikkan sendiri di rumah masing-masing.
Langkahnya yaitu menyiapkan wadah terlebih dahulu (lebih baik berbentuk kolam agar azolla yang diperoleh lebih banyak). Kemudian menyiapkan air dan memasukkan pupuk kompos ke dalam air. Setelahnya, masukkan bibit azolla lalu tunggu sampai 15 hari, maka 85 persen kultur azolla pasti akan tumbuh.
"Dari pemaparan saya semua ini biayanya sangat murah (azolla), dari prosesnya pun mudah. Jadi kita menghasilkan azolla itu dengan hasil yang baik dan banyak, ekonomis untuk diperjualbelikan dari segi harga, kita hanya beli pupuk sekali untuk skala lanjutan," jelas Fahrul.
"Sekitar dua kali lipat (penghematannya) jika dibandingkan kita membeli pupuk yang ada di penjualan pupuk anorganik," lanjut dia. (*)
#CivitasGanjar
#GanjarPranowo
#RelawanGanjar
#PembudidayaanKulturAzolla
Komentar