Daftar Isi
LANCANGKUNING.COM,PELALAWAN - Jika ingin selamat di rantau, carilah dulu sanak saudara atau induk semang. Pepatah tua ini begitu melekat di kehidupan masyarakat Rantaubaru, Kabupaten Pelalawan.
Giat adat ini lah yang dilaksanakan sempena penobatan Datuk Sati Diraja yang akan dilaksanakan besok, Rabu (21/6/2026). Dimana, Wahyu Ari Sandi ST yang notabene bukan anak jati Rantaubaru diangkat menjadi bagian dari masyarakat daerah setempat. Prosesi adat pun dilaksanakan pada Selasa malam (19/6/2023) di kediaman ughang sumondo (orang sumando).
Prosesi dimulai dengan makan sirih yang disuguhkan urang sumando kehadapan para tetua adat dengan menyodorkan tepak sirih yang berisi pinang, sirih dan lainnya,
Usai makan sirih, hajat pun disampaikan urang sumando. Bahwasannya anak Godhang pulang keinduk atau Beibu di bawah payung Rajo Sindo.
Usai para Datuk dan batin mengamini hajat tersebut, kepada Datuk Rajo diminta untuk langsung membawa Ari memperkenalkan sanak keluarganya serta anak kemenakan yang hadir malam itu.
Usai prosesi pengenalan, Datuk Engku Rajo Lela Putra dalam sambutannya mengatakan, ini adalah proses adat yang harus menjadi teladan, terutama dalam hal tata krama.
Dulu, kata Datuk Engku Rajo Lelo, prosesi adat pulang Beibu tertata dengan sangat rapi dan baik. Tapi sekarang kesakralannya dirasa kurang.
"Saya lihat tadi masih kurang tertata. Mamak sama mamak saling tunjuk, cara menghadap Datuk pun kurang pas," ucapnya.
Dia juga mengkritisi soal proses pulang Beibu yang kurang dalam pelaksanaannya. Tata cara itu harus rapi dan terstruktur. Untuk itu, dia berharap kedepan masalah-masalah sakral seperti ini harus lebih baik lagi kedepannya.
"Ada kesopanan tempat dia menghadap orang. Ini harus ditingkatkan ke depan. Karena prosesi adat istiadat di daerah ini harus menjadi contoh untuk Pelalawan," pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua DPH LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, Ketua DPRD Pelalawan, Kades Rantau Baru, Batin Sibokol-bokol Datuk Sati Diraja, dan tokoh masyarakat lainnya.(rie)
Komentar