Daftar Isi
LANCANGKUNING.COM,PEKANBARU-Dipenghujung 2022, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) telah menyelesaikan sejumlah kegiatan-kegiatan yang menjadi agenda bagi LAMR.
Diantaranya kegiatan Temu /Kemah Belia Adat, Panggung Adat serta Musyawarah Kerja. Untuk kegiatan Temu/Kemah Belia Adat akan diikuti 13 Lembaga Adat Melayu, 12 dari Kabupaten-kota serta 1 dari LAM Kawasan.
"Peserta terdiri dari masing-masing perwakilan mengirimkan 4 utusan, tiga laki-laki dan satu wanita. Nanti, kita kelompokkan sesuai kaidah dan ketentuannya. Pesertanya terdiri dari usia 17 sampai 28 tahun," ujar Ketua Panitia Temu /Kemah Belia Adat, Datuk Werliansyah di Gedung LAM Riau, Jumat (23/12/2022).
Ketua DPH LAM Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengatakan, tujuan dari Temu atau Kemah Belia Adat ini mengajarkan peserta Kemah Belia Adat tentang tutur kata yang baik secara adat Melayu. "Melalui Kemah Belia Adat ini diharapkan dapat mengajarkan Akhlak dan Budaya melayu, menjauhkan generasi muda negeri ini dari bahaya narkoba, ancaman HIV AIDS dan LGBT," kata Datuk Seri Taufik Ikram Jamil.
Rangkaian kegiatan lainnya adalah Panggung Adat, disajikan bentuk-bentuk seni yang selalu mengiringi acara adat. Ditampilkan zapin Meskom - Bengkalis, musik gazal, silat, pakaian wira Melayu, dan randai Kuansing. Ditampilkan di halaman depan balai, acara ini terbuka untuk umum.
Pada Panggung Adat itu pula diharapkan bertemu antara generasi muda dan tua adat Melayu Riau. Ini disebabkan, saat Temu/ Kemah Belia Adat dimulai, disusul pula Panggung Adat dan Musyawarah Kerja (Musyker) LAMR 2022.
"Musyker antara lain dibicarakan persoalan adat apa yang mendesak di kab/kota, kemudian dirumuskan menjadi persoalan bersama Riau. Dengan demikian, suatu persoalan dapat dihadapi secara bersama-sama dalam skala prioritas," kata Ketua Umum MKA LAM Riau, Datuk Seri Marjohan Yusuf.(rie)
Komentar