Daftar Isi
Foto: Ilustrasi
Lancang Kuning, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau saat ini tengah menggesa pelaksanaan vaksinasi kepada hewan ternak.
Vaksinasi ini untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Riau.
"Hingga saat ini capaian vaksinasi PMK di Riau sudah mencapai 74,5 persen," kata Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, drh Faralinda Sari, Minggu (28/8/2022).
Fara menjelaskan jumlah vaksin yang sudah diberikan kepada hewan ternak di Riau sudah mencapai sebanyak 40.173 dosis.
Sejauh ini Riau sudah mendapatkan pasokan vaksin sebanyak 57.400 dosis dari pemerintah pusat.
Agar pelaksanaan vaksinasi kepada hewan ternak di Riau bisa berjalan cepat, Pemprov Riau akan segera membayarkan insentif bagi rausan vaksinator yang melakukan vaksinasi kepada sapi dan kerbau di 12 kabupaten/kota se-Riau.
Insentif vaksinator bagi petugas kesehatan hewan tersebut sebesar Rp25 ribu per ekor sapi atau kerbau. Total ada 345 petugas vaksin PMK di Provinsi Riau yang tersebar di 12 kabupaten/kota.
"Insentif vaksinator PMK sudah kita usulkan ke pusat, ada 345 orang yang diusulkan menerima insentif," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman akhir pekan lalu.
Mantan Kepala Bapenda Riau ini mengatakan, anggaran insentif vaksinator PMK di Riau sekitar Rp15 miliar. Anggaran itu tidak hanya insentif penyuntikan hewan ternak saja, tapi ada juga beberapa item lainnya.
"Insentif item lain itu ada pemasangan tanda di telinga sapi yang sudah divaksin PMK. Itu insentif Rp20 ribu per ekor sapi. Kemudian penyuntikan pemberian vitamin hewan ternak nanti dapat lagi Rp10 ribu," ujarnya.
Namun untuk penyaluran insentif vaksinator PMK tersebut, pihaknya akan membahas teknisnya dengan kabupaten dan kota. Sebab anggaran itu nantinya disalurkan langsung ke kabupaten/kota.
"Jadi kita yang mengusulkan, nanti dananya langsung kabupaten/kota. Kita berharap insentif vaksinator ini bisa dibayar pekan depan, sehingga petugas semakin semangat melakukan vaksinasi PMK," kata Herman. (LK/MCR)
Komentar