Pura-pura Mati, Petani di Kuansing Selamat dari Serangan Beruang

Daftar Isi

    beruang madu

    LANCANGKUNING.COM,KUANSING-Melihat mangsanya terlihat diam tergeletak tanpa ada suara dan dengusan nafas, beruang ini kemudian meninggalkan Abdul Mutholib. Akibatnya, petani karet ini asal Kabupaten Kuantan Senelamat dari serangan beruang madu pada Jumat (24/6/2022) siang yang lalu..

    Kisah pertemuannya dengan beruang itu diceritakan warga Desa Teratak Baru, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuansing ini kepada Kepala Desa Teratak Baru, yang kemudian diteruskan kepada Balai Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau. 

    Plt Kepala BBKSDA Riau Fifin Arfiana Jogasara, Selasa (28/6/2022), menjelaskan berdasarkan keterangan dari Abdul Muthalib peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika itu, petani karet ini sedang menyadap karet di kebun yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari rumahnya. Saat ingin mengumpulkan hasil sadapan karet, tiba-tiba seekor beruang madu menyerangnya dari belakang.

    Abdul melihat satwa tersebut mempunyai tanda berwarna putih di bagian dada. Akibat serangan tersebut, ia langsung tersungkur. Sedangkan beruang masih menggigit lengan kirinya. Ia berusaha melepaskan cengkraman satwa tersebut, namun tak bisa lepas.

    "Setelah yang bersangkutan berpura-pura pingsan dan tidak bergerak barulah si beruang melepaskan gigitan dan cakarannya," ujar Fitri seperti dikutip dari Antara.

    Setelah terlepas, korban segera berlari dan meminta pertolongan kepada orang orang yang berada di sekitar kebun. Korban segera dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lukanya.

    "Kondisi tangan korban mengalami patah tulang dan luka di lengan bagian kiri," katanya.

    Lokasi konflik antara manusia dan satwa tersebut berada di areal hutan produksi dan berbatasan dengan konsesi PT RAPP serta merupakan habitat satwa liar sekitar Taman Nasional Tesso Nilo.

    Pihaknya tidak menemukan bekas darah maupun cakaran beruang di batang pohon karet di lokasi tersebut. Namun tim BBKSDA Riau mendapatkan informasi dari Kepala Desa bahwa di areal tersebut masih banyak satwa beruang madu.

    "Kepala Desa meminta kepada tim kami untuk mengambil upaya lebih lanjut. Sebab sudah banyak masyarakat yang menjadi korban. Dalam waktu dua tahun tercatat sudah lima orang diserang beruang," terang Fifin.

    Dari kejadian itu, diharapkan masyarakat waspada dan tidak sendirian saat beraktivitas di kebun. "Namun jangan pula anarkis kepada beruang sebab merupakan salah satu satwa yang dilindungi," tegasnya.(rie)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Pura-pura Mati, Petani di Kuansing Selamat dari Serangan Beruang
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar