Daftar Isi
Foto: Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau Masrul Kasmy, foto bersama seusai membuka pertemuan komunitas dengan pemangku kepentingan untuk rencana operasional pelibatan komunitas dalam mendukung implementasi DPPM.
Lancang Kuning, PEKANBARU -- Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau Masrul Kasmy, membuka pertemuan komunitas dengan pemangku kepentingan untuk rencana operasional pelibatan komunitas dalam mendukung implementasi jejaring DPPM di Provinsi Riau yang berlangsung di Hotel Premiere Pekanbaru, Selasa (21/06/2022).
"Bismillahirrohmanirrohim, pertemuan komunitas dengan pemangku kepentingan untuk rencana operasional pelibatan komunitas dalam mendukung implementasi jejaring DPPM di Riau, secara resmi kami nyatakan dibuka," ucapnya.
Dalam sambutannya, Masrul Kasmy mengatakan bahwasanya pada saat ini Indonesia sedang menghadapi Triple Buden atau beban tiga kali lipat di berbagai penularan penyakit. Yang pertama adanya penyakit infeksi seperti Covid-19.
"Yang kedua terdapat penyakit menular yang belum teratasi dengan baik dan ketiga penyakit tidak meluar (PTM) yang cenderung naik setiap tahunnya. Akibatnya dapat dilihat dari porsi pengeluaran kesehatan Indonesia masih berfokus pada upaya kuratif," kata Masrul Kasmy.
Asisten I Setdaprov Riau Masrul Kasmy ini menyebutkan salah satu penyakit menular yang belum diatasi dengan baik yaitu TBC. TBC masih menjadi masalah kesehatan ditingkat global maupun nasional. meskipun bisa dicegah dan diobati, tetapi penyakit TBC masih mengintai masyarakat Indonesia.
"Kita terbesar di Dunia dan barangkali dengan terjadinya pandemi Covid-19 ini seolah - olah kita lupa ada juga penyakit yang perlu diatasi secara berkelanjutan," sebutnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2020 tercatat jumlah kasus TBC di Indonesia mencapai 824 ribu kasus, sementara jumlah kematian akibat TB mencapai 93 ribu kasus setiap tahunnya. "Tentunya angka ini tidaklah kecil dan sebenarnya juga tidak kalah menakutkan dengan pandemi Covid-19," ujar Masrul.
Lebih lanjut, menurutnya data ini menempatkan Indonesia pada daftar 30 negara dengan beban tuberkulosis tertinggi di dunia dan menempati peringkat tertinggi ketiga di dunia terkait angka kejadian tuberkulosis setelah India dan Tiongkok.
Untuk itu, ia menyatakan bahwa pihaknya memiliki komitmen untuk mengatasi penyakit ini secara berkelanjutan agar bisa berkurang dengan baik.
"Dengan hadirnya kita dalam kegiatan ini juga agar bisa lebih mengupayakan upaya - upaya terintegratif, karena dengan berkolaborasi dan bersama - sama membangun mitra yang baik ini juga salah satu upanya," imbuhnya.
Turut hadir dalam pertemuan antar komunitas tersebut Ketua Pengurus Perkumulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) daerah Riau Khairunnas, Direktur Eksekutif PKBI daerah Riau Anthonny Adiputra, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Riau Muhammad Ridwan dan tamu undangan lainnya.
Komentar