Menyambut Ramadhan 1443 H, Bangkinang Kota dan Sekitarnya Diguyur Hujan Deras

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi hujan 

     

    Lancang Kuning, KAMPAR - Cuaca yang begitu panas dan gerah ini sangat terasa sekali di wilayah Kabupaten Kampar. Namun menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1443 Hijriyah berubah seketika.

    Panas dan terik beberapa hari ini menyebabkan kondisi di Kecamatan Bangkinang Kota dan sekitarnya menyebabkan terjadinya kebakaran lahan.

    Tapi rasa panas dan terik ini berubah seketika menjadi dingin dan sejuk menjelang umat muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa.

    Terbukti pada menjelang pergantian hari dan tanggal menuju 1 Ramadhan 1443 H, Jum'at (01/04/2022) malam, sekitar pukul 23:00 WIB. Ibukota kabupaten Kampar diguyur hujan deras dan angin kencang.

    Hujan deras dan angin kencang ini menjadi pertanda bahwa berkah Ramadhan telah datang. Kondisi cuaca begitu terik dan panas dalam beberapa hari ini seolah-olah dibayar dengan guyuran hujan yang sangat deras dan hembusan angin kencang.

    Foto: Kondisi hujan deras dan angin kencang pada hari Jum'at (01/04/2022) malam, kemarin di sekitar Jalan H Agussalim, Bangkinang Kota.

     

    Tidak hanya kondisi hujan deras dan angin kencang, kilat dan petir menyambar dengan dentuman yang membuat cemas. 

    Kondisi ini tentu mencekam sekali, terbukti ditambah kondisi listrik yang mati secara mendadak. Ditemani lampu yang otomatis menyala ketika lampu mati. 

    Kondisi ini berlangsung di sepanjang masuk Jalan H Agussalim, Bangkinang Kota. Mulai dari Jalan Ahmad Yani. Suasana mencekam dengan suara petir menggelegar diawali dengan sambaran kilat.

    Ketika itu, hendak pulang kerumah. Namun sebelum hujan turun diawali dengan kilat dan suara petir beberapa kali.

    Saat hendak melangkah dan menghidupkan kendaraan, tiba-tiba saja hujan turun gerimis. Tidak berselang lama, hujan semakin lama semakin deras begitu juga angin sangat kencang.

    Sangat terasa sekali dingin menusuk tulang. Suasana mencekam sangat terasa sekali. Tapi sekali-sekali keluar juga kalimat doa dari mulut dengan kilat dan suara tembakan petir yang begitu dahsyat sekali.

    Hujan cukup lama terasa dengan kondisi deras dan angin kencang. Tentu ini menjadi kekhawatiran bagi warga Bangkinang Kota dan sekitarnya yang biasa menjadi langganan banjir ketika kondisi hujan deras.

    Benar saja, hujan perlahan-lahan turun mereda namun kilat masih terus saja terjadi dan diiringi suara petir saling bersahutan. Ketika kondisi gelap tersebut dan kilat sekelebat menyambar serta suara petir sangat kuat menambah rasa ciut dan takut.

    Kondisi ini dirasakan hampir berlangsung selama 1 jam lebih. Kondisi hujan sudah mulai reda, dan lanjut pakai baju hujan. Meskipun masih terasa guyuran hujannya.

    Saat hendak melintas di Jalan H Agussalim menuju ke persimpangan Jalan H Abdul Mutholib tidak bisa dilewati kendaraan roda dua karena genangan sangat tinggi alias banjir.

    Ya banjir langganan, hujan lebat saja sebentar sudah dapat dipastikan tidak bisa dilewati kendaraan roda dua. Tentu ini menjadi kebiasaan bagi warga disekitar dengan genangan air tersebut.

    Karena tidak mungkin dilewati, harus putar balik ke arah Jalan DI Panjaitan dan terus ke Jalan Lintas Prof HM Yamin SH. Dekat komplek Islamic Centre Bangkinang dedaunan yang gugur  tampak berserakan di jalan.

    Melangkah ke arah menuju Bangkinang, kondisi di mana depan pintu masuk lokasi pusat jajanan Ramadhan di Pasar Pusat Ninik Mamak Bangkinang ada Billboard kecil ambruk. 

    Selanjutnya di samping markas Koramil 01/Bkn depan terminal Bangkinang terjadi juga genangan air. Tiba di simpang arah ke Jembatan Water Front City baliho besar milik Anggota DPR RI H Syahrul Aidi jatuh ke badan jalan begitu juga dengan baliho besar yang dipasang tumbang digempur kencangnya angin malam itu.

    Tidak begitu saja, masih dalam kondisi hujan cukup deras di sekitar Dusun Kampung Godang, Desa Pulau Lawas masih tampak aktifitas masyarakat karena masih  pukul 00:30 WIB, Sabtu (02/04/2022) dini hari.

    Begitu melintas di Jalan pinggiran sungai Kampar menuju desa Muara Uwai tampak ranting pohon dan dedaunan yang berada di sepanjang itu berserakan.

    Tepat di depan tempat produksi PDAM Bangkinang ada satu pohon besar tumbang dan hampir mengenai salah satu rumah warga. Pohon besar yang tumbang menghalangi para pengendara kendaraan sepeda motor dan mobil.

    Satu unit mobil yang hendak melintas di jalan tersebut harus putar balik arah karena tidak bisa dilewati dengan kondisi pohon besar melintang di badan jalan.

    Begitulah kondisi terjadi malam tadi. Curah hujan tinggi, kilat yang menyambar dan petir menggelegar seolah-olah memberikan tanda kepada warga Bangkinang Kota dan sekitarnya.  Nikmat dan barokah datangnya bulan Ramadhan 1443 H diperlihatkan secara nyata oleh Allah SWT.

    Beberapa hari kebelakang dimana kondisi cuaca begitu ekstrim dan panas luar biasa. Cuaca yang panas dan ekstrim ini dibalas dengan barokah Ramadhan dengan hujan yang deras sehingga apa yang dirasakan selama kemarin terbayar dengan suasana dingin sekali. Hujan tetap mengguyur sampai pagi. (LK/Rif) 

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Menyambut Ramadhan 1443 H, Bangkinang Kota dan Sekitarnya Diguyur Hujan Deras
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar

    Berita Terkait