Komisi V DPRD Riau Gelar RDP dengan KONI Riau, Bahas Persiapan PON Papua 

LANCANGKUNING.COM,PEKANBARU-Membahas persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, Oktober 2021 mendatang, termasuk persiapan anggaran. Komisi V DPRD Riau, Kamis (10/6/2021) menggelar rapat dengan pendapat (RDP) dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau.

"Ternyata informasi dari KONI Riau masih banyak kendala menjelang PON di Papua, termasuk diantaranya permasalahan anggaran yang tak kunjung dicairkan. Padahal, dewan sudah menyetujui alokasi anggaran untuk KONI Riau senilai Rp35,745 miliar tahun ini, dengan tambahan Silpa tahun berjalan sebesar Rp5 miliar. Itu artinya total sekitar Rp 40,745 miliar pos anggaran pada 2021 yang difokuskan untuk keikutsertaan dalam PON Papua, " ujar Ketua Komisi V DPRD Riau, Eddy Yatim yang ditemui seusai RDP.

Diakui politisi Demokrat ini, memang ada perbedaan alokasi anggaran KONI dibandingkan dengan yang sebelumnya. Saat ini, anggaran KONI melekat di Dispora, jadi untuk pencairan KONI harus mengajukan terlebih dahulu. "Jika sebelumnya, anggaran ini langsung dipegang KONI,"sebutnya lagi. 

Akibat keterlambatan pencairan ini, salah satunya pihak PON Papua telah menyurati KONI Riau terkait pembayaran booking base camp atlet Riau.

"Pihak PON Papua menyurati, kalau sampai akhir bulan ini tidak diserahkan uang bookingnya, mereka akan dialihkan ke provinsi lain. Kan ada 34 provinsi yang berebut tempat," ujarnya lagi.

Untuk, itu Ketua Komisi V DPRD Riau ini meminta Gubernur Riau Syamsuar memberikan perhatian khusus atas persoalan ini. "Berharap ini dapat perhatian dari pak Gubernur sehingga mempercepat proses penganggaran tanpa mengabaikan aturan yang berlaku," katanya lagi.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Ketua KONI Riau, Raja Marjohan Yusuf mengatakan dalam rapat itu, pihaknya berharap DPRD Riau dapat memfasilitasi terkait percepatan pencairan dana dengan catatan tidak menabrak aturan yang berlaku.

"Kita perlu percepatan pencairan anggaran, karena waktu sudah sangat dekat apalagi mereka (atlet) sudah ada yang berangkat try out, try camp dan sebagainya. Perlu kehati-hatian tapi juga perlu percepatan, kita jangan sampai nabrak aturan," kata Marjohan.(ADV)