Ekspor Pertanian Naik, Jokowi Sebut Kesejahteraan Petani Meningkat

Daftar Isi



    Foto: Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto

     

    Lancang Kuning – Presiden Joko Widodo membeberkan data soal kenaikan total nilai ekspor produk pertanian Indonesia di tahun 2020 lalu. Hal itu diampaikannya saat memimpin seremoni Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian Indonesia 2021 yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

    Presiden membeberkan, data ekspor pertanian di tahun 2020 tercatat mencapai angka Rp451,8 triliun, atau naik 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp390,16 triliun.

    Jokowi menambahkan, pada semester I-2021 (Januari-Juli) total nilai ekspor tersebut mencapai Rp282,86 triliun, atau naik 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp202,05 triliun rupiah.

    "Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani juga," kata Jokowi dalam telekonferensi, Sabtu 14 Agustus 2021.

    Jokowi mengaku, berdasarkan data yang dimilikinya tercatat bahwa angka nilai tukar petani terus membaik. Di mana, misalnya pada Juni 2020 nilai tukar petani berada diangka 99,60, dan secara konsisten meningkat hingga mencapai 103,25 di Desember 2020 dan di angka 103,59 pada Juni 2021. 

    "Ini menurut saya sebuah kabar yang baik, yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi," ujar Jokowi.

    Tak hanya itu, Presiden juga membeberkan sejumlah capaian dari pelaksanaan ekspor produk-produk hasil pertanian Indonesia, yang telah dikirim ke sejumlah negara seperti misalnya ke Arab Saudi.

    "Pak Menteri Pertanian mengatakan bahwa kita juga sudah mulai ekspor beras ke (Arab) Saudi," kata Jokowi, dilansir LKC dari Viva.co.id

    Karenanya, lanjutan Presiden, hal yang membanggakan seperti ini diharap bisa terus ditingkatkan lagi ke depannya, sambil memastikan bahwa persediaan beras untuk kebutuhan di dalam negeri telah tercukupi.

    "Kalau memang dihitung betul beras kita ini berlebih dan mampu kita ekspor, ya ekspor saja. Tapi sekali lagi, dikalkulasi, dihitung bahwa benar-benar stok yang ada itu cukup untuk kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu,” ungkapnya.

    “Artinya kebutuhan dalam negeri didahulukan, dan kalau hitung-hitungan ada sisa, silahkan di ekspor," tambahnya. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Ekspor Pertanian Naik, Jokowi Sebut Kesejahteraan Petani Meningkat
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar