Musim Hujan, Petani Karet di Kampar Menjerit

Daftar Isi

     

    Foto: Petani panen karet

     

    LancangKuning.Com, KAMPAR - Petani karet dan petani sawit hingga hari ini, Selasa 20 Oktober 2018 masih menjerit dengan harganya. Di Desa Tanjung, Koto Kampar Hulu harga karet yang tak kunjung naik. Sementara harga bahan pokok melambung tinggi.

    "Harga beras naik Rp.3000. Sementara harga karet menurun. Kemarin harga karet hanya Rp. 8000," ujar Asmar, warga Desa Tanjung, terlihat kesal diraut wajahnya, Rabu (21/11/2018) kemarin dilansir dari Goriau.Com.

    Ia berharap kepada pemerintah peduli dengan harga karet dan sawit, khususnya di wilayah Kecamatan Koto Kampar Hulu yang rata-rata mata pencariannya sebagai petani karet. Apalagi di musim penghujang, banyak petani yang tidak bisa menyedap karet.

    Sementara itu harga sawit hanya mencapai hanya mencapai Rp790. Petani sawit di Desa Tanjung menyebutkan harga sawit Rp 790 ini sudah dialaminya beberapa pekan terakhir ini. Sebelumnya ia menjual kepada toke sawit dengan harga diatas Rp800.

    "Satu hari yang lalu saya menjualnya seharga Rp790 rupiah. Sebelumnya diatas 800 rupiah. Harganya selalu menurun setiap pekan," ujar Kurniawan. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Musim Hujan, Petani Karet di Kampar Menjerit
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar