Biden Sebut Jakarta akan Tenggelam, Riset Lembaga Asal Inggris Perkirakan Tahun 2050

Daftar Isi

    Foto: Presiden AS Joe Biden. (Suara.com)


    Lancang Kuning - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut soal proyeksi kemungkinan Ibu Kota Indonesia, Jakarta, bakal tenggelam dalam 10 tahun mendatang.

    Menurut Biden, itu disebabkan karena fenomena perubahan iklim.

    Kondisi ini kemudian mendorong pemerintah Indonesia mulai mewujudkan rencana pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan.

    Hal ini diungkit Biden saat berpidato di pusat Kontra-Terorisme Nasional Amerika Serikat pada 27 Juli 2021 lalu.

    “Apa yang terjadi di Indonesia jika perkiraan itu benar, bahwa dalam sepuluh tahun, mereka kemungkinan harus memindahkan ibu kota karena tenggelam?" ujar Joe Biden.

    Biden mengingatkan bahwa perubahan iklim juga menjadi ancaman terbesar bagi Departemen Pertahanan Amerika Serikat saat ini.

    Biden mengatakan jika permukaan air laut 2,5 kaki atau 7,6 cm saja akan ada jutaan orang yang harus pindah dari lokasi yang ditinggali.

    "Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi, Anda akan memiliki jutaan orang yang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur ...," ujarnya.

    Riset Terbaru Jakarta akan Tenggelam

    Pada 13 Mei 2021 lalu, sebuah laporan terbaru yang dipublikasikan oleh perusahaan konsultan risiko Verisk Maplecroft  memuat 100 kota di dunia yang menghadapi risiko lingkungan terbesar.

    Laporan perusahaan global asal Inggris  itu menobatkan Jakarta sebagai kota paling rentan di dunia terhadap risiko lingkungan.

    Melansir Time, dari seluruh 100 kota yang menghadapi risiko lingkungan terbesar itu, 99 kota di antaranya terletak di Asia.

    Sementara, 14 kota dari 20 kota paling aman terhadap risiko lingkungan terletak di Eropa.

    Dikutip dari Kompas.TV, para peneliti dalam laporan itu menilai 576 kota terbesar di dunia berdasarkan kualitas udara dan air, tekanan panas, kelangkaan air, kerentanan terhadap perubahan iklim dan eksposur lanskap, populasi, ekonomi serta infrastruktur terhadap bahaya alam.

    Bahaya alam itu seperti gempa bumi, tsunami dan tanah longsor.

    Laporan itu menyebut, sekitar 1,5 miliar orang tinggal di kota yang menghadapi “risiko tinggi atau ekstrim”.

    Asia tak cuma merupakan kawasan dengan penduduk paling padat.

    Tapi juga semakin menambah tekanan pada sumber air dan menambah polusi dari pembakaran batu bara serta bahan bakar secara meluas.

    Namun demikian, kawasan ini juga memiliki sejumlah besar “bahaya alam” yang tertanam pada geografisnya.

    Contohnya, sejumlah kota di Jepang berisiko mengalami gempa bumi dan banyak kota di Delta Mekong di Vietnam yang sangat rentan banjir.

    Laporan itu menobatkan Jakarta, ibu kota Indonesia yang dihuni oleh 10 juta penduduk, sebagai kota paling rentan sedunia terhadap risiko lingkungan.

    Naiknya air laut dan penurunan tanah – karena menipisnya akuifer (=lapisan penampung air tanah) alami di bawah permukaan kota lantaran orang-orang memompa air keluar dari tanah untuk minum dan mencuci – menjadikan Jakarta sebagai kota yang paling cepat tenggelam.

    Hal ini ditandai dengan banjir yang kerap melanda ibu kota dan sebagian kota Jakarta diperkirakan akan tenggelam pada tahun 2050.

    Kota metropolitan ini juga mengalami polusi udara akibat pembangkit listrik tenaga batu bara.

    Situasi lingkungan yang dihadapi Jakarta begitu buruknya hingga pemerintah pun berencana memindahkan ibu kota.

    Sementara itu, India berada di urutan terburuk sebagai negara, dan 13 dari 20 kota paling berisiko lingkungan ada di negara ini.

    India juga menduduki peringkat 43 dari daftar 100 negara yang dinilai.

    Sejumlah kota di India yang menghadapi ancaman terbesar termasuk di antaranya New Delhi, dan Chennand Chandigarh.

    Kualitas udara India yang buruk juga menyumbang faktor terbesar bagi tingkat risiko lingkungan yang dimiliki India.

    Sebuah studi yang dipublikasikan di Lancet tahun lalu menemukan bahwa polusi udara berkontribusi terhadap 1,7 juta kematian dini di India pada tahun 2019.

    Para ilmuwan mengatakan, polusi udara meningkatkan jumlah kematian dalam wabah Covid-19 yang dahsyat di India.

    Sedangkan 37 dari 100 kota yang menghadapi risiko lingkungan terbesar terletak di China dan polusi udara disebut sebagai faktor penyebab terbesarnya.

    Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan

    Sementara itu pada 15 Maret 2021 lalu,  Menteri PPN/Kepala Bappnes Suharso Monoarfa menyebut saat ini pemerintah sedang fokus menanggulangi pandemi Covid-19 dan memulihkan ekonomi. 

    Sehingga, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru ke Kalimantan Timur akan dilakukan secara bertahap dan akan mulai dilaksanakan pada tahun 2024.

    Menurutnya, pemerintah memiliki harapan besar terhadap IKN baru, yaitu hadirnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan jutaan lapangan kerja dan kesejahteraan.

    "Kita juga berharap dan berencana IKN baru menjadi kota cerdas, nyaman, aman dan berkelanjutan," tulis Suharso dalam akun Insragramnya @suharsomonoarfa, Senin (15/3/2021).

    Suharso pun mengunggah video yang disertai narasi dan sebuah animasi grafis IKN.

    Berikut isi narasinya : 

    IKN mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi melalui enam klaster ekonomi dan dua klaster pendukung.

    IKN akan mengembangkan ekonomi regional sebesar empat sampai sampai kali menjadi 180 miliar dolar AS. 

    Dan IKN akan menciptakan 4,3 sampai 4,8 juta lapangan pekerjaan di Kalimantan Timur pada 2045.

    "Ibu Kota Negara sebagai superhub, superhub IKN bersifat locally integrated, globlly connected dan universally inspired," Suharso.

    Pertama, Superhub sebagai inspirasi universal yaitu Superhub yag menjadi teladan sebagai kota yang hijau, berkelanjutan dan bertaraf hidup tinggi di tengah tantangan perubahan iklim dengan menggunakan teknologi.

    Kedua, Superhub dan dunia yaitu Superhub yang membantu menempatkan Indonesia di posisi yang lebih strategis dalam jalur perdagangan dunia, arus investasi dan inovasi teknologi.

    Ketiga, Superhub dan Indonesia yaitu Superhub yang mengubah perekonomian Indonesia menjadi lebih inklusif melalui strategi Tiga Kota yaitu Samarinda, Kota IKN, dan Balikpapan dengan menjadi penggerak ekonomi bagi Kalimantan Timur, dan pemicu untuk memperkuat rantai nilai domestik di seluruh Kawasan Timur Indonesia dan seluruh Indonesia. (LK)


    Artikel ini sudah ditayangkan Tribunnews.com/Kompas.TV dengan judul berita Biden Sebut Jakarta akan Tenggelam, Riset Lembaga Asal Inggris Perkirakan Tahun 2050

    Sumber: Tribunnews.com/Kompas.TV

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Biden Sebut Jakarta akan Tenggelam, Riset Lembaga Asal Inggris Perkirakan Tahun 2050
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar