Akhir Aksi Songong Anggota Ormas Sok-sokan Tantang TNI

Daftar Isi

    Foto: Pemuda anggota ormas meminta maaf kepada TNI. (Youtube)

     

    Lancang Kuning – Aksi arogan seorang anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) menantang prajurit TNI kembali terjadi. Pemuda berinisial AS dengan berani menantang anggota Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 303/Setia Sampai Mati (SSM).

    Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari sebuah akun Youtube bernama Patriot Nusantara, tampak seorang pemuda dengan wajah babak belur memegang secarik kertas. 

    Dalam video berdurasi 2 menit 39 detik itu, sang pemuda menutarakan permintaan maaf akibat aksi arogannya terhadap anggota Yonif Raider 303.

    Peristiwa bermula saat AS menggeber motornya persis di depan Markas Komando (Mako) Yonif Raider 303, dari arah Bungbulang ke arah Garut. Tak hanya mengendarai motor dengan arogan, knalpot motor AS juga terdengar sangat bising dan mengganggu. Padahal, ada aturan bahwa kendaraan harus mengurangi kecepatan di daerah militer.

     

    Anggota Yonif Raider 303 yang tengah melakukan penjagaan, menghentikan laju motor yang dikendarai AS untuk memberi peringatan. Namun, sang pemuda tetap mencoba menggeber motornya.

    Niat AS untuk kabur tak berhasil. Sebab, seorang prajurit menarik rem motornya dan membawanya ke tepi jalan. Dengan arogan, AS malah membalas teguran anggota TNI dengan nada tinggi. Dengan sabar, anggota Yonif Raider 303 menghadapi AS dan akhirnya mempersilahkan pemuda itu untuk melanjutkan perjalanan. 

    Beberapa saat kemudian, beredar gambar screenshoot status media sosial yang isinya sebuah tantangan terhadap TNI. Siapa sangka, status itu ditulis oleh AS yang masih tak terima akibat ditegur anggota Yonif Raider 303.

    "Samaruk aing jelema biasa meren eta cek TNI anyar..Aingah ngarendah we hela. Nyaho aing tukangen ngakalakeun. Tungguan we maneh loreng hejo aing loreng ORANGE wani di adu ge," bunyi pernyataan status AS.


    Foto: Youtube

    Dalam Bahasa Indonesia berarti:

    "Dikira saya manusia biasa oleh TNI baru. Saya merendah saja dulu, nanti akan tahu siapa saya. Tunggu saja, Anda loreng hijau, saya loreng oranye, berani diadu sekalipun." dilansir LKC dari Viva.co.id

    Tak butuh waktu lama, pihak Yonif Raider 303 langsung mengetahui keberadaan AS dan langsung mengamankannya. Para prajurit TNI di Yonif Raider 303 meminta klarifikasi terkait status AS tersebut.

    AS dibawa ke Mako Yonif Raider 303, dan diminta dengan tegas untuk memberikan pernyataan maaf secara terbuka. 


    "Saya menyesal dengan telah beredarnya screenshot status Whatsapp saya di media sosial, yang isinya menantang instansi TNI. Saya mengakui kesalahan atas kejadian itu yang menyebabkan keresahan khususnya kepada TNI di seluruh Indonesia," ujar AS.

    "Oleh karena itu, saya meminta maaf kepada seluruh TNI di seluruh Indonesia atas perbuatan tidak menyenangkan yang saya lakukan. Saya berjanji untuk tidak mengulagi lagi perbuatan hal tersebut," katanya.

    Dalam pernyataannya itu juga, AS memastikan bahwa masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak akan ada tuntutan apapun.

    "Permohonan maaf ini saya buat tanpa paksaan dari pihak mana pun juga. Untuk itu selanjutnya setelah kejadian ini diselesaikan secara kekeluargaan, dan tidak akan menuntut di kemudian hari," ucap AS. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Akhir Aksi Songong Anggota Ormas Sok-sokan Tantang TNI
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar