Serat Tekstil Dari Mineral

Daftar Isi



    LancangKuning
     - Fiberglass (Bahasa Inggris: fiberglass) atau sering diartikan sebagai glass fiber adalah gelas cair yang ditarik menjadi serat tipis dengan diameter sekitar 0,005 mm - 0,01 mm. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, yang kemudian diresapi dengan resin untuk menghasilkan bahan yang kuat dan tahan korosi untuk digunakan pada badan mobil dan pembuatan kapal. Ini juga digunakan sebagai agen penguat untuk banyak produk plastik; Material komposit yang dihasilkan dikenal sebagai glass-reinforced plastic (GRP) atau glass-fiber reinforced epoxy (GRE), pada penggunaan umum disebut "fiberglass". Pembuat kaca secara historis telah mencoba banyak eksperimen dengan kaca giber, tetapi produksi massal fiberglass hanya mungkin dilakukan setelah kemajuan mesin.

    Serat logam dapat dibuat dari logam ulet seperti tembaga, emas, atau perak.

    Serat logam adalah serat buatan yang terbuat dari logam. Serat logam telah digunakan sejak lama. Serat logam menghasilkan benang logam yang digunakan sebagai bahan dekorasi tekstil, baik untuk keperluan rumah tangga maupun untuk pakaian.
    Serat logam lebih banyak digunakan untuk membuat berbagai jenis benang, seperti benang emas, benang perak, tembaga, aluminium, selain itu ada juga benang logam yang dilapisi plastik. Jika benang logam akan ditenun, benang tersebut harus digabungkan dengan benang dari bahan lain. Ini karena ulir logamnya kaku dan sulit perawatannya.
    Benang logam ini banyak ditemukan pada bahan tekstil seperti: brokat, lumpuh, tenun songket yang terdapat di seluruh Indonesia, diantaranya: songket sikek pandai, songket silungkang, songket kubang, songket palembang, songket kalimantan, songket jambi dll.

    Fiber Karbon
    Serat karbon adalah salah satu bentuk material komposit. Bahan komposit yang diambil dari istilah bahasa inggris bahan komposisi atau disingkat menjadi bahan komposit adalah bahan yang terbuat dari dua atau lebih bahan penyusun yang mempunyai sifat fisik dan kimia yang berbeda, yang bila digabungkan akan menghasilkan suatu bahan dengan sifat yang berbeda dari bahan penyusunnya.     Komposit serat karbon merupakan salah satu jenis material komposit yang menggunakan serat karbon sebagai salah satu penyusunnya.
    Material komposit terdiri dari dua komponen utama yaitu material matriks dan tulangan. Serat karbon berfungsi sebagai bahan penguat pada komposit serat karbon. Sedangkan untuk matriks-nya biasanya digunakan resin polimer seperti epoksi. Matriks resin ini berfungsi untuk mengikat bahan penguat. Karena serat karbon hanya tersusun dari kedua bahan tersebut, maka sifat serat karbon juga hanya ditentukan oleh kedua bahan tersebut.
    Sifat serat karbon dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor terpenting adalah arah atau alur serat karbon. Berbeda dengan material logam, serat karbon pada khususnya dan material komposit lainnya pada umumnya disebut sebagai material anisotropik. Intinya adalah sifat-sifat bahan ini dipengaruhi oleh bentuk dan arah serat penyusunnya. Sehingga kekuatan serat karbon sangat bergantung pada bentuk dan arah serat karbon penyusunnya. Di sisi lain, bahan seperti logam, plastik, dan berbagai jenis lainnya memiliki sifat tetap meskipun bentuk dan arah butir molekulnya berbeda. Itulah mengapa bahan ini disebut bahan isentropik.

    Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi sifat karakteristik serat karbon:

    1. Jenis serat karbon dan resin yang digunakan.
    2. Rasio campuran serat karbon dan resin.
    3. Bentuk serat karbon: searah, bersilangan, bertautan, atau tak tentu.
    4. Kualitas serat: distribusi serat yang merata, ada celah atau tidak.

    Serat Asbes
    Asbes adalah nama sekelompok mineral berserat dengan serat tipis yang terpisah, panjang, dan tipis. Serat asbes berpotensi kuat terlepas ke udara. Serat asbes tahan panas, sehingga banyak digunakan untuk keperluan industri. Karena daya tahannya, serat asbes yang masuk ke jaringan paru-paru akan tetap berada di paru-paru dalam waktu yang lama.
    Secara umum ada dua jenis asbes, amphibole dan chrysotile. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa serat amphibole memiliki kemampuan untuk bertahan lebih lama di paru-paru dibandingkan dengan chrysotile. Berdasarkan kecenderungannya, sehingga bahan jenis ini bersifat toksik bagi tubuh.
    Nama asbes berasal dari bahasa Yunani "asbestcs" yang artinya dapat dibakar. Asbes dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu:

    1. Amfibi asbes

    2. Ular asbes

    Rusia adalah produsen asbes terbesar. Asbes berasal dari perubahan bentuk atau proses transformasi batuan. Batu ini tersusun dari besi, magnesium dan silikat. Batuan tersebut terletak jauh di atas permukaan tanah dan dipengaruhi oleh tekanan tinggi dan air panas yang mengandung garam terlarut dan karbon dioksida. Serat asbes sedikit menyerap air. Asbes sangat tahan panas dan api. Asbes adalah konduktor listrik yang buruk. Asbes sangat tahan gesekan dan tahan cuaca. Asbes juga menyerap suara, terutama untuk frekuensi tinggi. Saat ini asbes tidak lagi digunakan sebagai serat pakaian, karena faktor ekonomi dan kesehatan.

                    Nb: Gilang Aditya

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Serat Tekstil Dari Mineral
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    100%

    Marah

    0%

    Komentar