Karakteristik Human Error

LancangKuning - Tentu anda sudah pernah mendengar bahwa penyebab dominan kecelakaan sebuah kerja merupakan kesalahan manusia (human error) dan pekerja yang menjadi sumber dari penyebabnya.

Di lansir dari portalgaruda.org, Tulus Winarsunu di dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Keselamatan Kerja” menyatakan bahwa human error akan dapat menyebabkan 80% hingga 90% kecelakaan dalam kerja. Dan akan dilakukan ketika anda berada di bagian apa yang akan dibuat dalam human error tersebut.

Klasifikasi dan Faktor Penyebab Terjadinya Human Error

Menurut Dhillon human error dapat didefinisikan sebagai suatu kegagalan dalam menyelesaikan sebuah tugas atau akan melakukan suatu tindakan yang tidak diizinkan dalam suatu penyebab terjadinya human error dan dapat saja menimbulkan cedera, kerusakan peralatan atau properti dan dapat juga menghambat proses pekerjaan yang akan anda buat.

Sedangkan menurut George A. Peters, human error merupakan suatu penyimpangan dari suatu per formasi standar yang sudah ditentukan dengan sebelumnya dan akan dapat mengakibatkan adanya penundaan dalam waktu yang tidak diinginkan, kesulitan, masalah, insiden dan adanya kegagalan dalam penyelidikan tersebut.

Ada juga yang telah berpendapat bahwa human error dapat dikategorikan sebagai ketidak sesuaian dalam kerja yang bukan hanya disebabkan oleh kesalahan manusia, tetapi juga karena adanya suatu kesalahan pada perancangan dan prosedur sebuah pekerjaan.

Dibawah ini terdapat tiga kategori human error yang harus anda ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut.

•  Induced Human Error System

Terjadinya suatu kesalahan yang telah dilakukan oleh seorang pekerja diakibatkan karena adanya sebuah mekanisme dalam suatu sistem. Misalnya peraturan dari manajemen kurang ketat atau kurang menerapkan kedisiplinan para penggunanya.

• Induced Human Error Design

Perancangan atau desain dalam sebuah sistem kerja yang kurang baik akan memungkinkan seorang pekerja akan melakukan suatu kesalahan yang tidak pernah dilakukan dalam menjalankan sebuah pekerjaan. Sesuai dengan kaidah atau hukum Murphy (Murphy Law), jika dalam sebuah peralatan dirancang tidak sesuai dengan pengguna (dalam hal ergonomis), maka dapat kemungkinan akan terjadi ketidak sesuaian dalam pemakaian peralatan yang sudah diberikan kepada seorang untuk menjaga sebuah peralatan tersebut. yang

•  Pure Human Error

Kesalahan murni yang berasal dari pekerja itu sendiri misalnya adanya kurangnya dalam ketidak adanya pengalaman, kemampuan dan aspek psikologis dalam diri seorang pengguna.

Sedangkan penyebab terjadinya human error telah mencakup beberapa faktor yang dapat anda hindari dengan adanya kerusakan di dalamnya di antaranya sebagai berikut.

Faktor individu

• Tingkat keterampilan dan kompetensi yang rendah.
• Pekerja mengalami kelelahan dan tidak konsentrasi saat bekerja.
• Pekerja mengalami stres.
• Pekerja menderita sakit atau masalah medis lainnya.

Faktor pekerjaan

Desain peralatan tersebut yang tidak sesuai atau tidak cocok dengan pengguna untuk digunakan secara baik. Hal tersebut akan dapat membuat pekerjaan menjadi tidak stabil dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

• Kondisi lingkungan kerja dan tata letak sebuah peralatan yang buruk dalam penggunaan tersebut.
• Prosedur kerja tidak jelas.
• Peralatan kerja tidak layak.
• Kompleksitas pekerjaan dan kondisi yang berlebihan.
• Pencahayaan kurang baik.
• Tingkat kebisingan berlebihan.
• Rancangan tata letak fasilitas kerja yang buruk.

Faktor Manajemen

• Prosedur kerja yang buruk.
• Standard Operating Procedures (SOP) yang buruk.
• Pelatihan dan pengawasan yang kurang memadai.
• Manajemen hanya menerapkan komunikasi satu arah.
• Kurangnya koordinasi dan tanggung jawab.
• Lemahnya respons bila terjadi kecelakaan kerja.
• Sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang buruk untuk digunakan dalam pekerjaan yang dibuat.
• Buruknya budaya K3 di perusahaan.

Human Error dan Kecelakaan Kerja

Dalam praktiknya tersebut, human error akan terjadi ketika adanya serangkaian suatu aktivitas kerja yang telah direncanakan sebelumnya, dan ternyata akan berjalan dengan tidak seperti apa yang diinginkan atau diharapkan oleh pengguna sehingga akan ada kegagalan dalam mencapai sebuah target yang sudah ditetapkan dan sudah direncanakan dengan sebaik mungkin. (Pinta).