Sistem Transformasi Koordinat

Daftar Isi

    LancangKuning - Sistem Koordinat | Pengertian koordinat itu sendiri adalah pernyataan besaran geometri, yang menentukan posisi suatu titik dengan mengukur besarnya vektor relatif terhadap posisi referensi yang ditentukan. Posisi referensi dapat ditentukan dengan hipotesis, atau dapat ditentukan dengan protokol matematika standar yang diakui. Jika penentuan titik referensi didasarkan pada asumsi, maka sistem koordinatnya adalah "lokal" atau "koordinat lokal", dan jika ditentukan sebagai kesepakatan matematis maka koordinat tersebut disebut koordinat dengan kesepakatan dasar matematika.

    Secara umum, konversi adalah mengubah bentuk dan ukuran ke ukuran lain dari sudut pandang fisik dan non fisik. Mengingat yang dikaji adalah gambaran teknis benda-benda di permukaan bumi, dan fokus pada posisinya, maka akan dibahas lebih lanjut tentang transformasi perubahan nonfisik, oleh karena itu transformasi difokuskan pada koordinat. Kunci dari. Sebagai penerapan pemahaman di atas, transformasi yang diharapkan adalah perubahan koordinat objek relatif terhadap sistem koordinat lain.

    Jenis sistem koordinat

    1. Sistem koordinat dua dimensi
    2. Sistem koordinat tiga dimensi

    Sebagai contoh:

    1. Dalam proyeksi UTM, sistem koordinat yang digunakan adalah "ortogonal dua dimensi", dengan meter sebagai satuannya, dan titik referensi terletak di tengah proyeksi, yaitu perpotongan proyeksi meridian dan lingkaran ekuator dalam sebuah area spesifik. Didefinisikan sebagai: N (Utara): 10.000.000 m; E (Timur): 500.000 m.
    2. Penentuan area:

    Dimana itu :

    Bujur = Bujur di tengah area yang dipetakan

    3º = 0,5 luas area

    30 = Nomor area Greenwich

    Singkatnya, parameter koordinat UTM terdiri dari komponen utara / timur dan informasi area. (Kontur bukanlah parameter koordinat). Dalam "sistem proyeksi lokal", titik referensi dapat berupa tiang pancang, paku, sudut bangunan, dll., Dengan asumsi semua arah "X" dan "Y", dan sembarangan arah "kisi utara". Koordinat ini juga bisa disebut koordinat relatif. Jika koordinat "tanda" dapat ditentukan kemudian relatif terhadap sistem koordinat nasional, sistem koordinat dapat diubah menjadi sistem koordinat standar. Proses ini juga disebut Transformasi.

    Transformasi Koordinat

    Transformasi koordinat adalah proses pemindahan satu sistem koordinat ke sistem koordinat lainnya.

    • Pada pembahasan sebelumnya, koordinat harus memiliki acuan posisi dan arahnya. Dalam hal ini pembahasan dibatasi pada konversi koordinat geografis menjadi koordinat UTM dan sebaliknya.
    • Koordinat geografis pada proyeksi UTM memiliki arah dan posisi referensi yang sama, yaitu posisi titik pusat proyeksi dan arah utara grid pada meridian tengah digunakan sebagai arah referensi. Masalahnya adalah:

    Sistem Proyeksi

    Proyeksi adalah cara menampilkan dari suatu bentuk dengan ukuran tertentu ke bentuk dengan ukuran lain. Dalam hal ini, itu adalah bidang 2 dimensi dari bentuk matematika bumi (elips atau elips 3 dimensi) ke bentuk datar (kertas). Proyeksi dapat dibagi sesuai standar:

    Sifat:

    1. Konform (Bentuk sama)
    2. Equivalent (Luas sama)
    3. Equidistant (Jarak sama)

    Bidang:

    1. Azimuthal (Bidang datar)
    2. Kerucut (Bidang kerucut)
    3. Silinder (Bidang silinder

    Kedudukan Bidang Proyeksi:

    1. Normal (Tegak)
    2. Transversal (Melintang)
    3. Oblique (Miring)

    Sebagai analogi, Anda dapat membayangkan cara meratakan kulit jeruk untuk mendapatkan luas terkecil dan menjaga posisi relatif setiap titik pada kulit jeruk tidak berubah. Oleh karena itu, cara mengiris kulit jeruk mirip dengan proyeksi.

    Proyeksi silinder horizontal yang diperkenalkan Mercator merupakan salah satu dari sekian banyak sistem proyeksi yang bersifat universal atau disebut UTM (Universal Tranvers Mercator) Sistem ini telah distandarisasi oleh BAKOSURTANAL sebagai sistem proyeksi peta nasional.

    UTM dipilih karena:

    1. Kondisi geografis negara / wilayah Indonesia terbentang dari barat ke timur di sekitar ekuator atau ekuator, dan relatif seimbang.
    2. Untuk kondisi ini, sistem proyeksi Mercator transversal ideal (memberikan hasil dengan distorsi minimal).
    3. Mempertimbangkan keuntungan teknis, sistem proyeksi Mercator sumbu horizontal universal dipilih, yang memberikan batas area 6º antara dua garis bujur elips, dan garis elips dinyatakan sebagai "area".

    Ciri dari Proyeksi UTM adalah:

    1. Proyeksi dapat bekerja pada bidang Elipsoide apa pun yang dicakup oleh meridian yang dibatasi oleh cakupan meridian (disebut sebagai wilayah). Daerah:Nomor wilayah merupakan kesepakatan yang dihitung berdasarkan International Date Line (IDT) pada garis bujur geografis 180 ° dari barat ke timur, area 1 = (180 ° W hingga 174 ° W). Wilayah Indonesia meliputi Zona 46 sampai dengan Zona 54, dengan kata lain dari Bujur 94ºE (Timur) sampai 141 E (Timur).
    2. Proyeksi Meridian (MC) adalah garis lurus vertikal di tengah bidang proyeksi.
    3. Proyeksi garis lingkaran ekuator adalah garis lurus horizontal di tengah bidang proyeksi.(Yafi)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Sistem Transformasi Koordinat
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    100%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar