Aksi Teror Pelemparan Kepala Anjing di Rumah Kasi Penkum Kejati Riau, Direncanakan di Kantor LAM Pekanbaru

Para tersangka saat gelar  perkara di Mapolda Riau. 

LANCANGKUNING.COM,PEKANBARU-Aksi teror di rumah Kasi Penkum dan Humas Kejaksaan Tinggi Riau Muspidauan, ternyata direncanakan di Kantor Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru.

Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, menyebutkan, para pelaku melakukan pertemuan di Kantor LAM Pekanbaru, Jalan Senapelan, Rabu (3/3/2021) lalu, untuk membahas teror. Di sana mereka berencana meneror dengan menggunakan kepala anjing, minyak bensin, dan membeli pisau.

"Mereka berkumpul di Kantor LAM Pekanbaru untuk rencanakan teror. Kemudian menyiapkan kepala anjing, menyiapkan dua botol bensin. Setelah semua siap menggunakan dua unit sepeda motor Beat dan Vixion mereka menuju lokasi," jelas Agung saat ekspos di Ruang Tribrata Mapolda Riau, Jumat (12/4/2021).

Ketiga pelaku yang diamankan ini, Irwan Purwanto alias Iwan, Didik Wahyudi alias Didi, dan Boy. Dua pelaku lain masih dalam pengejaran kepolisian berinisial J selaku pendana aksi dan B yang bertugas melakukan teror.

Tidak hanya menargetkan rumah Muspidauan, para pelaku juga menargetkan rumah pengurus LAM Riau, M Nasir Panyalai.

Aksi teror ini pertama kali menyasar rumah Muspidauan di Jalan Puyuh, No 26, RT 003/RW 003, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Sukajadi. Kamis dinihari (4/3/2021) sekitar pukul 22.30 WIB mereka melempar potongan kepala.anjing yang masih menyisakan darah.

Rencananya kepala anjing dilempar dengan pisau masih menancap. "Namun ketika melempar, pisau tersebut terlepas," kata Agung didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan, dan Kabid Humas Kombes Pol Sunarto.

Jumat (5/3/2021), para tersangka bergerak ke rumah M Nasir Panyalai. Mereka melemparkan minyak bensin di rumah tersebut.

Agung menyebutkan teror yang dilakukan ke rumah Muspidauan agar menjadi takut agar tersangka tetap eksis berada di LAM Pekanbaru. "Sedangkan teror di rumah Pak Nasir karena Pak Nasir dinilai ikut mendorong dan merestui Musyawarah Daerah LAM Pekanbaru," jelas Agung

Polisi masih mendalami kasus ini, termasuk memburu otak pelaku teror J. Namun disinggung apakah J adalah pengurus LAM, Agung enggan mengomentari. "Nanti kalau sudah ditangkap," ujarnya seperti dikutip dari cakaplah.com.(rie)