Daftar Isi
Foto: Ilustrasi vaksin Covid-19. (vstory)
Lancang Kuning – Video viral saat seorang perawat pingsan usai menerima vaksin COVID-19, memicu keraguan masyarakat untuk diimunisasi. Faktanya, perawat yang pingsan itu bukan disebabkan karena efek samping dari vaksin COVID-19.
Unggahan media sosial yang mengatakan seorang perawat pingsan usai menerima vaksin COVID-19, seolah berusaha meningkatkan keraguan tentang keamanannya. Tetapi perawat tersebut memang memiliki riwayat pingsan, dan dokter mengatakan tidak ada alasan untuk percaya vaksin itu yang memberi dampak buruk. Bagaimana faktanya? berikut dikutip dari laman AFP.
Video viral
“Perhatikan perawat ini pingsan setelah menerima vaksin COVID. Ini sangat 'aman', bukan? Ini akan menjadi genosida massal jika orang-orang terus mengikuti para diktator gila ini," tulis video yang heboh itu pada 17 Desember 2020 lalu.
Rekaman video menunjukkan Tiffany Dover, seorang perawat di CHI Memorial Hospital di Chattanooga, Tennessee, berbicara kepada media setelah menerima vaksin. Dia berkata merasa sangat pusing seraya menyentuh pelipisnya, sebelum mulai jatuh perlahan dan hilang kesadarannya.
Vaksinasi dimulai
Vaksinasi COVID-19 telah dimulai di seluruh AS, di mana penyakit tersebut telah menewaskan lebih dari 310 ribu orang. Tetapi beberapa masih ragu untuk menerimanya, meskipun jumlah yang mengatakan mereka bersedia untuk melakukan vaksinasi terus bertambah.
"Pada hari Kamis, 17 Desember 2020, CHI Memorial memberikan dosis pertama vaksin Pfizer Covid-19 kepada enam orang, tiga dokter dan tiga perawat," kata administrasi rumah sakit kepada AFP melalui email.
“Tak lama setelah dan saat melakukan wawancara media, salah satu perawat menjadi pusing dan di bantu ke lantai. Dia tidak pernah kehilangan kesadaran dan segera pulih,” katanya.
Riwayat pingsan
Perawat itu mengakui bahwa dia memiliki riwayat pingsan. Hal itu menjadi sangat wajar bagi kondisinya apabila tengah menghadapi gangguan pada area tubuhnya.
“Saya memiliki riwayat respons vagal yang terlalu aktif, dan dengan itu, jika saya menderita sakit akibat apa pun, kuku jari kaki, atau jika jari kaki saya luka, saya bisa pingsan,” kata Tiffany Dover, menurut video dari saluran TV WRCB Chattanooga.
"Saya mungkin pingsan enam kali dalam enam minggu terakhir ... itu biasa bagi saya," kata Dover.
Bantuan untuk tenaga medis
Dr Jesse Tucker, seorang dokter perawatan kritis di CHI Memorial yang juga menerima vaksin tersebut, mengatakan dalam video yang sama bahwa tidak ada alasan untuk mencurigai hal itu karena vaksin sama sekali tidak berbahaya.
"Seperti jika Anda pernah ke dokter dan menjalani pemeriksaan darah sebelumnya, beberapa orang menjadi sedikit pusing saat melihat jarum masuk ke kulit mereka - ini adalah jenis reaksi yang sama," kata Tucker.
Bukan hanya itu saja, untuk mengapresiasi tenaga medis yang telah berjuang di lapangan, PT. Korea Tomorrow & Global (KT&G) SangSang Univ. Jakarta menyalurkan donasi tahap kedua berupa red gingseng bagi para tenaga medis di Indonesia. Direktur KT&G CSR, Sukhyun Suh mengatakan, tenagamedis adalah para pahlawan yang sebenarnya.
"Banyak diantara mereka yang bahkan gugur dalam tugas menangani para pasien COVID-19. Kami berharap donasi Red Gingseng ini bisa menyemangati para tenaga medis di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta," katanya. (LK)
Komentar