Marhaban Yaa Ramadhan

LANCANGKUNING.COM - Oleh Ustadz Felix Siauw

Rahaba artinya adalah lapang, maka Marhaban artinya adalah kita mengatakan "Ayo kemari, datanglah, kami masih memiliki ruang, kami masih lapang", ialah penerimaan yang sungguh-sungguh.

Maka mengucap "Marhaban Yaa Ramadhan", sesungguhnya kita menyeru "Duhai Ramadhan, kemarilah segera, kami sudah lapang menerima engkau". Artinya kita sudah siap meluangkan hati kita untuk menyambut bulan Ramadhan.

Bukan marhaban apabila kita justru merasa, "Lho kok cepet amat ya Ramadhan lagi", atau, "Perasaan baru kemarin Ramadhan". Artinya hati kita sudah penuh, sempit, belum lagi luas dan lapang menerima Ramadhan.

Apa yang menyempitkan hati kita? Adalah maksiat yang menghuninya, adalah dosa yang menumpuk di dalamnya, itu semua yang menjadi sebab hati kita tak lapang. Ibarat rumah yang sudah dipenuhi barang-barang usang yang tak terpakai, sempit dan sumpek.

Apa yang melapangkan hati? Istighfar, taubat pada Allah. Maka itu akan membakar semua maksiat dan dosa, hingga hati kita lapang dan luas dalam menerima Ramadhan.

Dzikrullah, dengan itu kita bisa meninggalkan maksiat dan dosa yang baru, hijrah di jalan Allah. Ingat bahwa meninggalkan keburukan itu sudah sebagian daripada kebaikan, awal dari kebaikan.

Selagi masih ada beberapa hari menjelang Ramadhan, cobalah bangun di sepertiga malam terakhir, bila masih belum biasa untuk sujud dalam tahajjud, maka bangunlah sekedar untuk beristighfar, agar Allah lapangkan hati kita dalam menerima Ramadhan.

Allah berikan bagi kita semangat dan keistiqamahan dalam menjalani ibadah-ibadah di siang maupun malamnya, Allah berikan bagi kita kemudahan dalam melakukan ketaatan di bulan mulia nan istimewa.

Marhaban Yaa Ramadhan. Kami selalu memiliki tempat bagimu. Kami nantikan engkau duhai Ramadhan.

*Felix Siauw adalah penulis, pengemban dakwah, bersama yang menginginkan kebangkitan Islam. Tulisan ini diambil dari akun instagramnya. Senin (14/5/2018). (LK/yopi)