Siapa Harapan yang Akan Menjadi Pemimpin Inhu?

Foto: Ilustrasi 

Lancang Kuning, INHU -- Setiap mendekati pergantian kekuasaan, nama Satrio Piningit selalu muncul ke permukaan. Namun, nama itu tidak jelas menunjukkan siapa dan berasal darimana. Nama itu mengembara kemana-mana, sebelum akhirnya berlabuh pada sosok tertentu yang kelak memerintah. 

Untuk itu, Satrio Piningit tidak saja mengusung makna seseorang, tetapi juga sekaligus wacana. 

Satrio Piningit sebenarnya adalah harapan. Dia dilukiskan sebagai sosok yang anggun, agung, moralitasnya tidak dipertanyakan, menyatu dengan rakyat, berjuang bersama rakyat dan mengupayakan kesejahteraan bagi rakyat. 

Maka ketika terpilih menjadi pemimpin rakyat atributnya berganti menjadi Satrio Pinilih. Dia juga disebut sebagai Ratu Adil, representasi dari keadilan di jagad manusia.

Sebagai sebuah harapan, sosok Satrio Piningit bebas nilai. Tidak disoal dia dari kalangan jelata atau ningrat, dia berasal dari rakyat miskin atau kalangan kaya, juga tidak penting dia berwajah ganteng atau jelek rupa. 

Hanya ada empat syarat sebagai tengara. Dia adalah pemimpin yang bersemi di hati rakyat, yaitu moralitasnya baik, tingkah-lakunya baik, tegas, dan berani demi rakyat.

Di Pilkada Inhu tahun ini (2020), Satrio Piningit berlabuh ke siapa untuk memerintah negeri ini ke depan. Dia adalah Nurhadi nomor urut satu, Rezita Meylani Yopi nomor urut dua, Siti Aisyah nomor urut tiga, Wahyu Adi nomor urut empat, atau Rizal Zamzami nomor urut lima. 

Pemilu kali ini adalah pemilu yang lumrah. Tidak ada kejutan, dan tidak mengejutkan. Bahkan alam pun adem-ayem saja. Tidak ada gejolak, yang menyiratkan bahwa pilihan bupati kali ini berjalan normal dan natural. Siapa pemenang? Mari kita menebak sendiri-sendiri, dan kita simpan dalam hati. (Dan)