Daftar Isi
Foto: President Turki
Lancang Kuning – Turki dipastikan tidak mau mundur dari Laut Mediterania Timur dan siap berperang dengan siapa pun negara yang berusaha merebut kedaulatan negera bulan sabit itu termauk Yunani, Siprus, Israel dan sekutu-sekutunya.
Baca Juga: 3 Tahanan Titipan Kejaksaan Kabur di Mapolres Kuansing, Terpapar Covid-19
Bahkan, Presiden Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan siap melakukan apapun untuk mempertahankan Mediterania Timur termasuk pengerahan kekuatan militer alias berperang.
Baca Juga: Terjadi Penambahan 2.306 Kasus Baru Covid-19, Total se-Indonesia 160.165 Kasus
"Turki akan mengambil haknya di Mediterania, Laut Aegea dan Laut Hitam juga. Dan sama seperti Kami tidak mengingini tanah, kedaulatan dan kepentingan orang lain, kami tidak akan mentolerir mereka yang menargetkan tanah kami. Dan kedaulatan kami. Kami bertekad untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk ini di tingkat politik, ekonomi, dan militer. Kami ingin semua orang menyadari bahwa Turki bukan lagi negara yang menguji ketegasan, kemampuan, dan keberaniannya," kata Erdogan dalam pidato resminya memperingati 949 tahun kemenangan Sultan Alparslan'i dalam perang besar Manzikert 26 Agustus 1071 dikutip VIVA Militer dalam siaran resminya Rabu 26 Agustus 2020.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Erdogan menyatakan, Turki tidak akan membuat konsesi apapun dengan Yunani atau sekutunya dalam masalah konflik di Laut Mediterania. Malah Erdogan memperingatkan Yunani untuk tidak membuat kesalahan jika tak ingin Turki mengambil tindakan serius atas perbuatan Yunani itu.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Saat ini Turki masih terus mempertahankan kapal Oruc Reis melakukan eksplorasi survei seismik di wilayah timur dan selatan Pulau Kastellorizo Yunani. Bahkan, Turki mengerahkan armada perang laut dan udara untuk mengamankan kegiatan Oruc Reis.
Yang terbaru, Turki menggelar latihan perang besar-besaran di perairan itu, malahan kini militer Italia turut mendukung latihan perang itu. Militer negeri pizza telah mengutus kapal perusak rudal andalannya Its Durand De La Penne untuk bersanding dengan kapal perang Turki, TCG Goksu dan TCG Fatih.
Sementara itu, Yunani masih terus bersikukuh dan meminta Turki untuk pergi dari Mediterania timur. Yunani juga nekat menggelar latihan perang bersama sekutunya
Yunani menggelar latihan perang bersama Amerika Serikat. Negeri para dewa dan Amerika menggelar latihan perang wilayah Kreta atau sebelah selatan dari konsentrasi militer Turki.
Dalam latihan perang itu Yunani mengerahkan kapal fregat Aegean, submarine type 214 dan enam pesawat tempur F-16. Sedangkan Amerika mengerahkan kapal perang USS Winston S Churchill berserta helikopter tempur.
Turki baru memperpanjang masa Operasi Navtex mulai tanggal 25 hingga 27 Agustus 2020. Sehari sebelumnya Yunani telah mengumumkan menggelar latihan perang di Laut Mediterania.
Perlu diketahui, ketegangan di Laut Mediterania Timur memuncak setelah Turki memutuskan melanjutkan eksplorasi survei seismik yang digagas Stasiun Antalya Navtex di selatan dan timur Pulau Kastellorizo Yunani. Proyek ini sempat ditunda Turki karena adanya tentangan dari Yunani terkait kesepakatan pada ZEE.
Malah belakangan Turki mendadak mengerahkan kapal-kapal perangnya dari Laut Hitam ke Laut Mediterania menyusul adanya kesepakatan antara Yunani dan Mesir terkait ZEE. Turki tak terima atas kesepakatan itu dan menggelar latihan perang dengan sandi operasi NAVTEX. (LK)
Komentar