Daftar Isi
Foto: Nisan untuk pohon. (India Today)
Lancang Kuning – Berduka dan sedih jika ada orang-orang terkasih atau hewan peliharaan yang meninggal, rasanya sudah wajar. Namun, lain hal dengan penduduk kota ini yang meratapi kematian satu batang pohon jagung.
Ya, penduduk kota terbesar di Amerika Serikat, Dakota Selatan, merasakan duka mendalam akibat pohon jagung yang mati. Batang pohon itu, disebut-sebut sempat menjadi harapan selama pandemi virus corona, yang juga terjadi di sana.
Baca Juga: Aneh, Toilet Umum di Taman Ini Dibuat Transparan
Dilansir India Today, tangkai pohon tersebut awalnya tumbuh di antara celah beton di persimpangan 57th Street dan Minnesota Avenue di sisi selatan Sioux Falls. Pohon jagung itu kemudian diberi nama 57th Street Corn.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Penduduk setempat bahkan sampai membuatkan akun Twitter untuk 57th Street Corn dengan nama yang sama, selama masa hidupnya yang singkat. Oleh penduduk setempat, tanaman itu dipercaya sebagai simbol ketahanan dan harapan saat pandemi virus corona 'mengamuk', demikian menurut Walikota Paul TenHaken.
"Menemukan kegembiraan dalam hal-hal kecil akan terus membantu kami melewati masa yang menantang di negara kami. Sungguh luar biasa melihat komunitas berkumpul di sekitar 57th Street Corn sebagai tanda harapan selama beberapa hari terakhir," kata Walikota itu.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Menurut laporan warga, ada seseorang yang mencabut batang pohon itu. Kejadian ini pun sempat memicu protes di media sosial. Penduduk setempat juga membuatkan nisan serta menempelkan tanda di tempat batang jagung itu tumbuh, bertuliskan 'CORN RIP'.
Baca juga: Operasi Senyap Intelijen Israel, Ada Satu Lagi Negara Islam Terjaring
Mengejutkannya lagi, Stockyards Ag Experience sebuah komunitas yang bekerja untuk mengubah tempat penyimpanan kota yang kosong menjadi sebuah pengalaman interaktif, membuat kaus dan menjualnya untuk mengenang kematian pohon jagung tersebut. (LK)
Komentar