Daftar Isi
Diskusi mahasiswa manajemen di Laboratorium Bider. (ft:Uper)
LANCANGKUNING.COM,Jakarta-Kinerja perusahaan saat ini diukur tidak hanya dari kontribusi terhadap lingkungan, tetapi juga melalui penerapan aspek keberlanjutan yang mencakup aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Meski demikian, ESG Survey Report PwC (2023) mengungkap bahwa kinerja perusahaan dalam aspek sosial dan tata kelola masih kurang optimal dibandingkan aspek lingkungan.
“Penerapan ESG berperan penting dalam keberlangsungan bisnis dengan membantu perusahaan bertahan di tengah berbagai risiko global. Selain menjaga keseimbangan di semua aspek ESG, perusahaan perlu memiliki sumber daya manusia yang kapabel dan terampil dengan orientasi keberlanjutan. Dalam hal ini, institusi pendidikan memegang peran krusial dalam mencetak talenta berkompeten dengan kemampuan green skills,” ujar Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., Rektor Universitas Pertamina (UPER).
https://graduate.universitaspertamina.ac.id/
Bahkan, keberagaman risiko global saat ini tidak hanya terbatas pada aspek lingkungan. Global Risk Report mencatat bahwa sepanjang 2024, risiko global didominasi oleh aspek sosial, dengan 46% terkait polarisasi sosial dan 42% terkait krisis biaya hidup. Untuk merespons kebutuhan tenaga ahli yang mendukung keberlanjutan di seluruh aspek ESG, Universitas Pertamina sebagai kampus inovasi dan kewirausahaan menghadirkan program S2 Manajemen dengan fokus pada manajemen risiko dan sustainability finance.
“Kompleksitas tantangan global dalam bisnis, ekonomi, hingga lingkungan berdampak pada berbagai aspek dalam perusahaan. Melalui program S2 Manajemen UPER, mahasiswa akan dipersiapkan untuk memahami Business Risk and Environmental Social Governance, Market Risk Management for Sustainable, Sustainable Corporate Finance, hingga Crises and Business Continuity Management. Skema pembelajaran yang variatif, menggabungkan teori, studi kasus, dan praktik dengan durasi belajar empat semester, memungkinkan mahasiswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif,” pungkas Dr. Elan Nurhadi P., S.E., MSM., dosen Prodi Manajemen UPER sekaligus pakar keuangan dan investasi.
Program S2 Manajemen Universitas Pertamina menawarkan dua peminatan, yaitu Manajemen Risiko dan Keuangan Berkelanjutan. Pada peminatan Manajemen Risiko, mahasiswa akan mendalami strategi pengelolaan bisnis dan entitas usaha untuk mendorong tercapainya tujuan bisnis yang berkelanjutan. Sementara itu, peminatan Keuangan Berkelanjutan membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam terkait manajemen keuangan dan pengelolaan portofolio investasi yang berfokus pada bisnis berkelanjutan.
Turut bekerja sama dengan University of Illinois Urbana-Champaign (Amerika Serikat), Universiti Tenaga Nasional dan Universiti Teknologi Petronas (Malaysia), serta University of Dundee (Skotlandia), UPER membuka peluang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam proyek dan riset bersama, yang dapat meningkatkan kecakapan akademis serta keterampilan lintas budaya yang krusial dalam menghadapi tantangan bisnis global saat ini.
“Penyelenggaraan S2 Manajemen UPER tidak hanya berfokus pada pembelajaran di kelas, tetapi juga menawarkan sertifikasi profesi melalui kerja sama resmi dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Selain itu, kami memanfaatkan berbagai fasilitas laboratorium, seperti Galeri Investasi UPER, Laboratorium Business Development and Economic Research (Lab BIDER), dan Laboratorium Komputer. Dengan kombinasi ini, diharapkan lulusan memiliki keterampilan strategis dan manajerial yang siap mengisi posisi di perusahaan serta mendukung terciptanya tatanan bisnis berkelanjutan,” tutup Dr. Elan.
Sebagai informasi, saat ini Universitas Pertamina, yang didirikan oleh PT Pertamina (Persero), tengah membuka pendaftaran untuk program Magister Manajemen hingga 14 Februari 2025. Bagi calon mahasiswa yang tertarik untuk bergabung dan memperdalam kompetensi di bidang manajemen risiko dan keuangan berkelanjutan, dapat mengakses informasi lengkap melalui https://graduate.universitaspertamina.ac.id/.
Komentar