Daftar Isi
Lancang Kuning - Pemerintah Kanada akan mengizinkan empat pasien kanker yang tidak bisa disembuhkan untuk menerima terapi psikedelik atau psilocybin.
Terapi tersebut menggunakan obat yang ditemukan dalam "magic mushroom" untuk mengurangi kecemasan jelang akhir hidup keempat pasien. Magic mushroom sendiri telah lama dikenal sebagai jamur yang dapat menyebabkan halusinasi tingkat tinggi.
Keputusan penting yang diambil Menteri Kesehatan Patty Hajdu tersebut menurut TheraPsil--sebuah lembaga nonprofit yang fokus membantu warga Kanada mendapatkan akses terapi psilocybin--menjadi tonggak awal menandai pertama kalinya sejak 1974 bahwa Kanada memberikan pengecualian hukum bagi pasien untuk mendapatkan perawatan psikedelik.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Salah satu dari empat pasien bernama Laurie Brooks mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah karena telah menyetujui permohonan mereka untuk menggunakan terapi ini.
"Pengakuan atas rasa sakit dan kecemasan yang saya derita sangat berarti bagi saya, dan akibatnya saya merasa cukup emosional hari ini," ungkap Brooks seperti dilansir dari CNN.
"Saya berharap ini baru permulaan dan semua warga Kanada akan segera dapat mengakses psilocybin untuk penggunaan terapeutik, untuk membantu rasa sakit yang mereka alami tanpa harus mengajukan petisi kepada pemerintah selama berbulan-bulan untuk mendapatkan izin," lanjut dia lagi.
Pasien lain bernama Thomas Hartle mengatakan kepada CTV News pada Juni lalu, bahwa memikirkan kematian bakal memicu kecemasannya setiap harinya. Sementara obat anti-kecemasan yang diberikan padanya tak banyak membantu.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Itu sebab dia beserta tiga pasien lain mendesak pemerintah membuat pengecualian hukum bagi mereka. Para pasien ini meminta izin untuk bisa menggunakan obat yang selama 46 tahun merupakan barang ilegal di Kanada.
Penelitian yang berkembang menunjukkan bahwa psilocybin, obat yang ditemukan dalam jamur psikedelik atau magic mushroom, secara signifikan dapat mengurangi kecemasan dan depresi pada pasien dengan kanker stadium lanjut.
Sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini oleh para peneliti di New York University Langone Health menemukan bahwa di antara 29 pasien dengan kecemasan dan depresi terkait kanker yang diberi dosis tunggal psilocybin dalam kombinasi dengan psikoterapi, sekitar 60 hingga 80 persen menunjukkan penurunan depresi dan kecemasan yang signifikan secara klinis.
Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak, Kapolsek Tebing Tinggi Barat Kunjungi Panwaslu Pulau Merbau
Menurut studi tersebut, sekitar tiga hingga hampir lima tahun kemudian, 15 pasien menunjukkan perbaikan jangka panjang.
Lebih dari 70 persen dari mereka mengaitkan perubahan hidup yang positif dengan pengalaman terapi. Mereka menilai, itu menjadi "pengalaman hidup mereka yang paling bermakna secara pribadi maupun spiritual".
Komentar