Daftar Isi
Foto: l IZI Riau saat salurkan bantuan pendidikan
Lancang Kuning, PEKANBARU -- Di tengah era new normal pasca wabah corona beberapa bulan ini, banyak aktifitas masyarakat yang berubah. Biasanya yang kerja di kantor diharuskan kerja dari rumah. Begitu juga bidang pendidikan, mengalami perubahan pola mengajar yang tidak biasa. Guru mengajar daring (dalam jaringan) dengan smartphone maupun laptop tanpa tatap muka lansung dengan siswa. Meski demikian orang tua siswa tetap harus membayar spp kepada pihak sekolah demi kelancaran aktifitas ngajar-mengajar secara daring.
Baca Juga: Kronologi Ibu Kehilangan Bayi karena Tidak Mampu Bayar Swab Test di Makassar Versi IDI
Efek dari wabah corona ini banyak mata pencaharian masyarakat yang terganggu sehingga para orang tua siswa terpaksa menunda pembayaran spp anak-anak mereka karena tidak sanggup membayarnya.
Rabu (17/06) Inisiatif Zakat Indonesia perwakilan Riau menyalurkan zakat berupa bantuan pendidikan kepada lima orang warga pekanbaru yang terkena dampak corona yang kesulitan membayar hutang pendidikan anaknya. Penyaluran ini disalurkan di masjid Al-Ikhlas Kelurahan Tangkerang Barat di depan kantor IZI Riau.
Baca Juga: Warga Terkomfirmasi Covid-19, Dua Objek Wisata Andalan Kuansing Ditutup
Penyaluran bantuan ini tetap dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan dari pemerintah setempat.
“ Terima kasih IZI Riau, Alhamdulillah, uang ini sangat membantu saya membayar hutang anak saya di sekolahnya dan bisa mengambil lapornya minggu ini, semoga banyak yang berzakat dan berinfak di IZI sehingga bisa bantu orang lebih banyak lagi ” ujar Ibu Era salah satu penerima bantuan.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Irwan selaku staff penyaluran IZI Riau memberikan seemangat serta motivasi kepada para penerima bantuan untuk selalu berikhtiar demi pendidikan anak-anak mereka.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
“ Jangan pernah putus asa untuk menyekolahkan anak-anak, selalu ada jalan demi pendidikan anak-anak, Insya Allah ketika anak-anak itu sukses dia akan memutuskan mata rantai kemiskinan di keluarganya masing-masing”. (LK/Rls)
Komentar