Daftar Isi
Foto: Artificial intelligence atau kecerdasan buatan. (Science HowStuffWorks)
Lancang Kuning – Microsoft dikabarkan memecat 50 jurnalis berita di Amerika Serikat dan 27 lainnya di Inggris pada akhir bulan ini, karena adanya pergeseran produksi berita yang memanfaatkan artificial intelligence atau kecerdasan buatan (artificial intelligence) di MSN.
Baca Juga: Kabar Buruk Buat Penggemar Ponsel Android
Dikutip dari laman Engadget, Senin, 1 Juni 2020, dalam sebuah pernyataan perusahaan mengatakan tengah melakukan evaluasi bisnis secara berkala. Pemutusan hubungan kerja (PHK) ditekankan, bukan karena pandemi virus COVID-19.
Baca Juga: Cina Ancam Balas Amerika Serikat, Jerman Kasih Solusi
Meskipun begitu, pandemi diketahui membuat pendapatan iklan anjlok, baik itu di perusahaan media TV, majalah, internet dan lain sebagainya. Microsoft juga diketahui mengandalkan seorang editor manusia, untuk membuat berita utama di Microsoft News, MSN dan Microsoft Edge.
Baca Juga: Kenang Setahun Kepergian Ani, SBY: Cintaku Abadi Bersamamu
"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi bisnis kami secara teratur. Ini dapat meningkatkan investasi di beberapa tempat dan dari waktu ke waktu. Keputusan ini bukan karena pandemi," kata juru bicara perusahaan.
Baca Juga: India Kewalahan Hadapi Serangan Puluhan Juta Belalang
Memilih AI untuk menulis berita, sebenarnya bukan lah hal yang baru. Namun, ini menjadi kasus di dunia nyata, d imana pekerjaan di tempat produksi berita terpengaruh oleh mesin otomasi. Masalahnya adalah, apakah AI bisa lebih efektif dalam menulis berita.
Salah satu wartawan The Guardian khawatir, AI bisa secara tidak sengaja melanggar pedoman jurnalis atau tidak melakukan pengeditan berita secara ketat. Tren yang diadopsi Microsoft menandakan, tes AI secara lebih luas dan bermanfaat untuk memangkas biaya operasional perusahaan. (LK)
Komentar