Senyuman di Langit, Fenomena yang Tampak di Wilayah Dekat Khatulistiwa

Daftar Isi

    Foto: BBC Indonesia. (BBC)

    Lancang Kuning - Para ahli astronomi sedang sibuk belakangan ini. Akhir April lalu mereka sibuk melihat hilal yang menandai awal bulan Ramadan. Sekali lagi ini akan dilakukan menjelang akhir Ramadan.

    Tapi masih banyak yang bisa diamati di langit malam hari.

    Baca Juga: Paket Bantuan Presiden untuk Masyarakat Tak Terdata, Kenapa?

    Jika tak percaya, lihatlah sendiri ke angkasa di malam hari. Bulan sabit, planet Jupiter dan planet Venus seperti ingin bermain dengan kita.

    Di mana pun Anda berada di dunia salah satu buah dari pembatasan gerak secara global, atmosfer Bumi menjadi lebih terang, tak terganggu polusi, jadi kita bisa melihat langit malam dengan lebih jelas.

    Baca Juga: Anies Ultah ke-51, Wagub DKI: Semoga Ditakdirkan Terus Bangun Bangsa

    Apakah kita tinggal di kota, di daerah industrial atau di tempat yang tenang di pedalaman, jika cuaca sedang cerah, maka pengamatan terhadap bintang akan menyenangkan.

    Keluarlah di malam hari, dan manfaatkan sebaik-baiknya. Berikut adalah beberapa yang bisa kita temukan.
    Senyuman di langit

    Fenomena ini lebih mudah terlihat bagi kita yang tinggal di dekat khatulistiwa.

    Ini adalah salah satu contoh terbaik “mekanisme bekerjanya sistem tata surya,”� kata Ed Bloomer, ahli astronomi yang bekerja di Greenwich Planetarium.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Karena Bumi dan Bulan berada di orbitnya masing-masing, bulan sabit pada bulan Mei bisa terlihat seperti senyum raksasa di cakrawala, tergantung di mana kita berdiri.

    Namun yang akan membuat fenomena ini sangat spesial adalah berkat adanya dua planet paling terang, Venus dan Jupiter, yang terlihat di atas bulan sabit, dan memberi kesan bahwa keduanya menjadi “mata” yang melengkapi senyum si bulan sabit.

    Tata surya seperti sedang tersenyum kepada manusia di Bumi.

    Untuk pengamatan yang ideal, silakan lihat dari jendela atau tempat terbuka pada tanggal 16 Mei, dan tetap waspada karena fenomena ini terjadi tidak terlalu lama sesudah matahari terbenam.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    “Gampang terlewat,” kata Bloomer mengingatkan, dilansir dari laman Viva.

    Sekalipun ini merupakan peristiwa yang jarang terjadi, tetapi bukan sesuatu yang tak biasa.

    Ini pernah terjadi di sebagian Asia tahun 2008, dan terlihat di Australia dan Amerika Utara pada tahun 2012.

    Namun jika memang kita terlewat fenomena ini, jangan khawatir. “Masih banyak yang bisa dilihat di luar,” kata Ed Bloomer.
     
    Segitiga musim panas

    Kalau kita tinggal di bumi belahan utara, Segitiga Musim Panas adalah salah satu sumber kegembiraan astronomi, serta bisa digunakan untuk menjadi alat bantu navigasi langit malam hari.

    “Itu bukan termasuk sistem rasi bintang, melainkan asterism, sekelompok bintang yang bermafaat untuk diketahui,”� kata Ed Bloomer.

    “Segitiga imajiner ini dibentuk oleh tiga bintang terang yang dinamai oleh ahli astronomi Arab sebagai Altair, Deneb, dan Vega."

    Dan jika Anda bisa mengenali ketiga bintang itu, maka Anda cukup paham untuk bisa mengenali tiga rasi bintang terkait: Aquila, Cygnus, dan Lyra.

    Langit kutub selatan dan rasi bintang Salib Selatan

    “Jika Anda berada di wilayah bumi bagian selatan, Anda bisa coba temukan langit kutub selatan. Ini agak sulit untuk dikenali, maka akan terasa lebih memuaskan jika berhasil,” kata Ed Bloomer.

    Di bumi bagian utara, ini bisa lebih mudah ditemukan karena adanya bintang yang bernama Polaris, yang menjadi penanda dari langit kutub utara.

    “Di selatan, Anda harus berupaya lebih keras”�

    Ed Bloomer memberi tahu caranya:

    “Anda perlu mencari rasi bintang Crux atau Salib Selatan, dan ikuti ‘lengannya’ yang panjang terus ke selatan sekitar tiga setengah kali panjang lengan itu. Di situlah letak langit kutub selatan.”

    Gerhana dan komet yang lewat

    Tahun 2020 merupakan tahun terjadinya enam kali gerhana, dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan.

    Kalau Anda tinggal di Bangladesh, India, Nepal, Pakistan, Yaman, Oman atau China bagian selatan, bersiaplah untuk gerhana bulan pada tanggal 21 Juni," kata Ed Bloomer.

    Dan jika Anda termasuk yang gemar pada tantangan yang sulit, ia mengusulkan untuk berburu komet.

    Untuk itu dibutuhkan teropong dan pengetahuan tentang caranya.

    “Anda bisa mendapat imbalan dengan melihat komet yang relatif baru ditemukan, komet Pan-STARRS yang banyak dikejar oleh para juru foto astronomi.”

    Semoga beruntung, dan jika Anda berhasil mengambil foto langit malam yang Anda anggap bagus, kompetisi Royal Observatory tahun ini, terbuka bagi semua di seluruh dunia, tak peduli di mana pun Anda berada. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Senyuman di Langit, Fenomena yang Tampak di Wilayah Dekat Khatulistiwa
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar