Daftar Isi
Foto: corona virus
Lancang Kuning – Banyak yang berharap bahwa musim panas dapat membuat virus corona jenis baru atau COVID-19 segera mati dan memperkecil penyebaran. Sayangnya, para peneliti menemukan hasil penelitian terbaru mengenai virus tersebut yang tak mati saat dipaparkan suhu panas.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Dikutip dari Daily Star, riset yang dilakukan oleh peneliti di University of Aix-Marseille, Prancis mengungkapkan telah melakukan tes yang berkaitan dengan suhu panas. Virus yang menempel di tubuh hewan monyet, di tempatkan di dua lingkungan yakni bersih dan kotor dengan suhu panas yang sama.
Hasilnya, paparan suhu panas tak begitu memengaruhi proses mematikan virus. Monyet tersebut masih terbukti terinfeksi virus tersebut meski telah dibiarkan di ruangan dengan suhu panas.
Baca juga: Makanan Khas Pekanbaru
"Virus dapat dibunuh di dalam aerosol dari sinar matahari. Artinya, tanpa paparan sinar matahari langsung, tak terlihat adanya tanda-tanda virus yang hilang selama observasi 60 menit," tulis peneliti.
Baca Juga: Daftar Tes COVID-19 Bisa Lewat Jalur Online
Meski begitu, para peneliti masih berharap besar akan suhu hangat di musim panas yang mungkin dapat meredakan penyebaran virus corona ini. Walau tak langsung mematikan, setidaknya peneliti berharap paparan sinar matahari dapat melemahkan virus dan perlahan membuatnya tak berfungsi.
"Harapan kami itu bukan artinya bahwa suhu panas langsung membuat virus mati dan kalian bebas berkeliaran. Kami bukan mengatakan itu, tapi maksud kami adalah mencoba mengaitkan antara suhu dengan virus itu," ujar peneliti MIT, Qasim Bukhari.
Baca Juga: Syarat Tumbuh Tanaman Hortikultura
Ia menambahkan, suhu dan kelembaban mungkin dapat berkaitan erat dengan proses melemahkan virus. Namun, perlu disadari oleh masyarakat, bahwa perilaku hidup bersih juga harus diiringi selama proses pembasmian virus. (LK)
Komentar