Daftar Isi
Foto: Ilustrasi
LancangKuning.com, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi atau Pemprov Riau resmi merilis 44 rumah sakit sebagai rujukan orang dalam pantuan atau pasien suspect virus corona atau Covid-19.
Sebanyak 44 rumah sakit tersebut tersebar di 12 kabupaten dan kota di Riau dan terbanyak ada di Pekanbaru yakni 20 rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, seluruh pembiayaan berkaitan dengan SK dimaksud dibebankan melalui APBD kabupaten/kota dan Provinsi.
“Pak Gubernur mengeluarkan SK tentang penetapan rumah sakit rujukan. Itu ada 44 rumah sakit yang tersebar di seluruh Riau,” kata Mimi.
Baca Juga: Upaya Antisipasi Virus Corona, Pemkab Inhu Mengecek Kesehatan Anak Didik
Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.568/III/2020 Tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Provinsi Riau.
Seluruh rumah sakit rujukan ini diberikan kewenangan sesuai kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, dengan intens melaporkan informasi kepada dinas kesehatan terkait di daerah.
SK ini dikeluarkan berdasarkan merebaknya Corona Virus Deseaster (Covid-19) dan Provinsi Riau juga ditetapkan sebagai siaga darurat atas virus ini.
Dalam SK dijelaskan sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah dapat berpotensi menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia yang tidak hanya menyebabkan kemarian.
Baca Juga: Bencana Corona Diserahkan pada Kepala Daerah, Jokowi Dianggap Lepas Tanggung Jawab
Tapi juga menimbulkan kerugin ekonomi yang cukup besar, sehingga perlu dilakukan antisipasi untuk menanganinya.
Berikut menimbang surat edaran Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan RI.
Gubernur Riau memutuskan dengan menetapkan rumah sakit rujukan penanggulangan penyakit infeksi emerging tertentu Provinsi Riau dengan melakukan penatalaksanaan dugaan kasus yang berpotensi kejadian luar biasa penyakit infeksi emerging tertentu.
Kemudian memberikan pelayanan rujukan pasien dan rujukan spesimen yang berkualitas sesuai dengan standar, kemudian meningkatkan kapasitas sumber daya yang diperlukan dalam rangka penatalaksanaan dugaan kasus yang berpotensi kejadian luar biasa penyakit infeksi emerging tertentu dan melakukan pencatatan pelaporan.
Masih dalam SK dimaksud, seluruh rumah sakit wajib melaporkan secara berkala atau setiap ditemukan kasus suspek penyakit infeksi emerging tertentu kepada Diskes kabupaten/kota dan Provinsi.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Segala pembiayaan yang ditimbulkan akibat kegiatan ini dibebankan kepada APBD Provinsi dan APBD kabupaten dan kota se Riau dan atau APBN.
SK ditetapkan tanggal 16 Maret 2020.
Daftar Rumah Sakit Rujukan Pasien Suspect Virus Corona di Riau :
1. RSUD Arifin Achmad Riau di Pekanbaru
2. RSUD Petala Bumi Pekanbaru
3. RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru
4. RS Eka Hospital Pekanbaru
5. RSI Ibnu Sina Pekanbaru
6. RS Santa Maria Pekanbaru
7. RS Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru
8. RS PMC di Pekanbaru
9. RS Bina Kasih Pekanbaru
10. RS Prof Dr Tabrani Pekanbaru
11. RS Syafira Pekanbaru
12. RS Awal Bros Ahmad Yani di Pekanbaru
13. RS Awal Bros Panam di Pekanbaru
14. RS Prima Pekanbaru
15. RS Aulia Pekanbaru
16. RS Universitas Riau di Pekanbaru
17. RS Daerah Madani Pekanbaru
18. RS Hermina Pekanbaru
33. RSUD Tengku Rafi'an Siak Sri Indrapura
34. RSUD Perawang
35. RSUD Bengkalis
36. RSUD Mandau
37. RS Permata Hati
38. RSUD Dumai
39. RS Pertamina Dumai
40. RSUD Dr RM Pratomo Bagansiapiapi
41. RS Cahaya
42. RSUD Selasih Pelalawan
43. RS Efarina
44. RS Amelia Medika Pelalawan
STOP Penerbangan ke dan dari Malaysia dan Singapura
Upaya Pemerintah Provinsi Riau dalam mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di Riau, Gubernur Riau Syamsuar instruksikan stop penerbangan ke dan dari Malaysia dan Singapura.
Pasca penetapan status siaga darurat bencana non alam virus corona, kali ini Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menstop seluruh penerbangan dari Pekanbaru ke Malaysia dan Singapura dan sebaliknya.
Rute penerbangan ke dua negara ini seluruhnya ditiadakan guna mengantisipasi masuk dan penularan virus corona ke Riau.
Kebijakan ini terpaksa diberlakukan menyusul semakin meluasnya virus corona di sejumlah negara termasuk di Indonesia dan kedua negara tetangga tersebut.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
"Tadi sudah saya intruksikan kepala Dinas Perhubungan kita stop saja. Jadi tidak ada lagi penerbangan kesana (Singapura dan Malaysia)," kata Syamsuar, Selasa (17/3/2020), dilansir TribunPekanbaru.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Riau, Taufik OH memekarkan adanya kebijakan Gubernur Riau yang menutup seluruh akses rute penerbangan dari malaysia dan singapura.
Baik yang keluar maupun yang masuk dari kedua negara tersebut seluruhnya distop.
"Malaysia akan memberlakukan Lockdown mulai besok, maka tidak akan lagi penerbangan menuju ke sana. Kalau dilakukan juga dikhawatirkan warga kita nanti bisa tertahan disana. Saya sudah sampaikan ke manager angkasa pura II segera koordinasi dengan para maskapai agar tidak lagi menjual tiket untuk penerbangan menuju ke Malaysia dan Singapura, kasian warga kita nanti," katanya.
Taufik mengungkapkan, untuk penerbangan dari Pekanbaru ke Malaysia sebenarnya sudah tidak ada lagi.
Sebab mulai Rabu (18/3/2020) Malaysia secara resmi memberlakukan lockdown di negara.
Sehingga bisa dipastikan tidak akan ada lagi penerbangan ke negara serumpun tersebut.
"Sudah ada surat dari konsul malaysia bahwa mereka akan mulai memberkalukan lockdown mulai besok. Artinya mulai besok otomatis tidak ada lagi penerbangan dari Pekanbaru ke malaysia," kata Taufik.
Sedangkan untuk Singapura, kata Taufiq, dari informasi yang pihaknya dapatkan juga akan memberlakukan lockdown. Sehingga otomatis tidak akan ada lagi penerbangan ke singapura.
"Untuk pelabuhan juga kita berlakukan hal yang sama. Tadi saya sudah perintahkan anggota agar segera berkoordinasi dengan KSOP, jadi sama, tidak akan ada lagi kapal dari Riau ke malaysia. Jadi tidak akan ada kapal kita yang kesana," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Executive General Manager (EGM) Bandara Sultan Syarif Kasim II, Yogi Prasetyo menuturkan, pihaknya masih akan menunggu informasi resmi.
"Terkait penerbangan dari Malaysia dan Singapura, kami menunggu informasi resminya," jelasnya.
"Kami selaku operator bandara mengikuti dan mendukung apa yang ditetapkan pemerintah.
Demikian disampaikan untuk info selanjutnya kami update ke teman-teman semua," sambungnya.
Yogi menuturkan, bandara SSK II sendiri sudah menerapkan sejumlah langkah penanganan terhadap pencegahan corona.
Diantaranya melakukan pemeriksaan kedatangan internasional menggunakan thermal scanner.
Menyemprot area bandara menggunakan disinfektan setelah jam operasional.
Lalu memeriksa suhu bagi penumpang yang akan berangkat di area pemeriksaan tiket.
Bandara juga menyediakan hand sanitizers di bandara, serta melengkapi petugas bandara dengan masker dan sarung tangan. (LK)
Komentar