Daftar Isi
LancangKuning.com - Saat ini telah banyak institusi dan industri yang membutuhkan tenaga kreatif bidang desain komunikasi visual untuk menyelesaikan berbagai permasalahan komunikasi visual yang menyangkut institusi atau industri tersebut.
Berbagai institusi dan industri yang bergerak di bidang komunikasi visual antara lain meliputi bidang grafika (penerbitan dan percetakan), periklanan, penyiaran televisi, biro iklan, biro desain, rumah produksi multimedia, biro animasi, humas lembaga pemerintah maupun swasta, wiraswasta, dan sebagainya.
Perguruan Tinggi Swasta merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang didirikan oleh masyarakat dalam kontribusi nya terhadap pendidikan nasional. Meningkatnya kebutuhan tenaga kreatif bidang desain komunikasi visual tersebut mendorong beberapa perguruan tinggi untuk membuka jurusan atau program studi.
Pada program studi tersebut mengajarkan bermacam mata kuliah yang menunjang kebutuhan bermacam bidang industri kreatif yang bergerak pada ranah desain komunikasi visual. Salah satu diantaranya adalah mata kuliah Metode Reproduksi Grafika, yang menunjang industri grafika (penerbitan atau publishing dan percetakan).
Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Dimana industri grafika saat ini menjadi salah satu industri kreatif yang berkembang dengan pesat, terutama di bidang penerbitan. Meskipun banyak kalangan yang menyatakan bahwa industri penerbitan mengalami penurunan karena digitalisasi tapi kenyataanya penerbitan adalah industri yang bergerak tidak hanya pada ranah fisik berupa yang di cetak, namun sudah memasuki ranah digital dalam bentuk elektronik.
Mata Kuliah Metode Reproduksi Grafika bertujuan agar mahasiswa memahami proses pembuatan karya desain komunikasi visual yang baik dan benar, sehingga menghasilkan karya akhir yang siap dicetak dan dipublikasikan pada khayalak atau disebut dengan istilah Final Artwork (FA).
Pembuatan Final Artwork (FA) dalam penciptaan karya desain komunikasi visual merupakan standar kualitas dalam industri grafika pada khususnya dan industri yang berkaitan dkv yang lainnya. Sehingga mahasiswa mampu menghasilkan karya-karya desain yang sudah memenuhi standar industri dan sudah layak digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas.
Namun selama ini karya-karya mahasiswa mata kuliah Metode Reproduksi Grafika tersebut setelah mendapatkan nilai dari dosen hanya disimpan kedalam media penyimpanan bila berupa file atau hanya ditumpuk di gudang bila berupa hasil cetakan.
Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung
Setelah lama berlalu sebagian karya-karya mahasiswa tersebut digunakan sebagai referensi untuk kampus, akan tetapi sebagian besar lainnya akan dilupakan dan hilang. Karya-karya mahasiswa yang dihasilkan diantaranya desain undangan pernikahan, desain buku dan layout buku serta desain katalog, yang semuanya lengkap dengan file sumbernya yang dapat digunakan sebagai template yang siap digunakan untuk cetak berulang.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka penulis mempunyai inisiatif untuk memanfaatkan karya-karya mahasiswa mata kuliah grafika sehingga mempunyai nilai ekonomis dimana hasilnya dapat dimanfaatkan oleh pihak mahasiswa pihak kampus, dan dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas.
Secara etimologi metode reproduksi grafika terdiri dari tiga suku kata yaitu metode, reproduksi dan grafika menurut kamus bahasa Indonesia pengertian ketiga kata tersebut adalah:
1) Metode merupakan suatu cara yang beraturan dipakai untuk melakukan suatu pekerjaan agar bisa mencapai hasil yang diharapkan, cara kerja yang bersistem agar bisa mempermudah pekerjaan terhadap suatu kegiatan agar bisa mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2) Reproduksi yaitu pengembangbiakan, memperbanyak, tiruan, dan hasil ulang.
3) Grafika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang suatu cetak-mencetak (pada kertas atau logam).
Sehingga dari ketiga pengertian tersebut, Metode Reproduksi Grafika dapat diartikan sebagai segala cara teratur dalam mewujudkan bentuk visual berupa huruf, tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses percetakan yang disampaikan kepada masyarakat luas.
Produk cetak dikategorikan ke dalam pencetakan komersial dan majalah. Klasifikasi ini membedakan barang cetakan dengan frekuensi publikasi. Karena proses produksi juga sangat bergantung pada kondisi dasar ini, percetakan biasanya mengkhususkan pada satu atau segmen pasar lainnya.
Pencetakan komersial mengacu pada produk cetak yang diproduksi sesekali (misalnya, katalog, brosur, selebaran, kartu nama, dll.). Periodik adalah materi cetak yang muncul secara berkala (misalnya surat kabar, jurnal, majalah). Penerbitan rumah dan perusahaan adalah klien tipikal untuk dicetak secara berkala.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
Dalam reproduksi grafika terdapat urutan proses produksi. Urutan produksi yang ada dalam produksi media cetak terdiri dari tahapan :
1) Prepress,
2) Proses pencetakan aktual (press), dan finishing (postpress).
Tahap-tahap produksi individu ini dihubungkan oleh aliran material, seperti pelat cetak antara prepress dan press dan lembaran yang dicetak antara press dan postpress. tahap produksi telah menjadi semakin ditandai oleh aliran data. Informasi diubah baik untuk produksi aktual produk-produk cetakan khusus dan untuk organisasi bisnis dan siklus produksi. Informasi dan data merupakan persyaratan penting untuk fungsi proses produksi individual yang optimal dan dapat diandalkan.
Galeri merupakan wadah untuk seni yang dipamerkan dan memiliki kualitas visual tersendiri yang memengaruhi pengalaman seseorang tentang seni yang dikandungnya (Carrier, Jones, 2016:2). Menurut Julianto (Koran Tempo, 2013), galeri merupakan suatu tempat menjual benda seni. Istilah online berarti mendapatkan akses untuk internet dan menggunakan internet (Matthew, 2004:273). Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka Galeri online dapat diartikan sebagai wadah untuk memajang karya seni yang dipamerkan dan diperjual belikan dengan cara online.(Indah)
Komentar