Konsep Depresi Pada Lansia

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Depresi lebih dari sekadar merasa sedih atau biru. Ini adalah gangguan mood umum tetapi serius yang membutuhkan perawatan. Hal tersebut dapat menyebabkan beberapa gejala yang dapat dibilang cukup parah dan bisa memengaruhi perasaan seseorang dan juga pola pikir atau menangani kegiatan sehari-hari.

    Ketika Anda mengalami depresi, Anda memiliki masalah dengan kehidupan sehari-hari selama berminggu-minggu. Sebagian Dokter mengatakan bahwa  kondisi ini merupakan  "gangguan depresi" atau "depresi klinis." Depresi adalah penyakit yang terjadi secara nyata dan langsung. Itu bukan pertanda kelemahan seseorang atau cacat karakter. Anda tidak dapat "keluar dari" depresi klinis.

    Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Depresi Bukanlah Bagian Normal dari Penuaan

    Depresi adalah masalah umum di antara orang dewasa yang lebih tua, tetapi BUKAN merupakan bagian normal dari penuaan. Beberapa penelitian telah menunjukkan sebagian besar orang-orang  yang lebih tua merasa puas dengan kehidupan mereka, meskipun memiliki lebih banyak penyakit atau masalah fisik.

    Misalnya, kematian orang yang dicintai, pindah dari pekerjaan ke pensiun, atau berurusan dengan penyakit serius dapat membuat orang merasa sedih atau cemas. Setelah periode penyesuaian, banyak orang dewasa yang lebih tua dapat memperoleh kembali keseimbangan emosional mereka, tetapi yang lain tidak dan mungkin mengalami depresi.

    Baca juga : Depresi Pada Lansia

    Mengenali Gejala-Gejala Depresi yang Dialami Oleh Kalangan Lansia

    Depresi pada orang dewasa yang lebih tua mungkin sulit dikenali karena mereka mungkin menunjukkan gejala yang berbeda dari remaja. Bagi beberapa orang tua dengan depresi, kesedihan bukanlah gejala utama mereka. Mereka mungkin memiliki gejala depresi lain yang kurang jelas, atau mereka mungkin tidak mau membicarakan perasaan mereka. Karena itu, dokter mungkin kurang menyadari bahwa pasien mereka mengalami depresi.

    Terkadang orang tua yang mengalami depresi tampak merasa lelah, sulit tidur, atau tampak pemarah dan mudah tersinggung. Masalah kebingungan yang disebabkan depresi dapat terlihat seperti penyakit Alzheimer atau gangguan otak lainnya. Orang dewasa yang lebih tua juga mungkin memiliki lebih banyak kondisi medis, seperti penyakit jantung, stroke, atau kanker, yang dapat menyebabkan gejala depresi. Atau mereka mungkin minum obat dengan efek samping yang berkontribusi terhadap depresi.

    Penyebab dan Faktor Risiko untuk Depresi.

    1.Gen — Seseorang yang memiliki riwayat keluarga penderita depresi mungkin lebih mudah mengembangkannya jika di bandingkan dengan keluarga yang tidak memiliki penyakit depresi.

    2.Riwayat pribadi — Orang dewasa yang lebih tua yang mengalami depresi ketika mereka lebih muda lebih berisiko untuk mengalami depresi pada usia lanjut daripada mereka yang tidak memiliki penyakit sebelumnya.

    3.Kimia otak — Orang dengan depresi mungkin memiliki kimia otak yang berbeda dengan orang yang tidak sakit.

    4.Stres — Kehilangan serta ditinggalkan oleh orang yang disayangi dan hubungan yang sulit sangat mudah untuk memicu depresi.

    Jenis-jenis Depresi Pada Lansia

    1.Gejala Depresi berat yaitu depresi yang melibatkan gejala parah dimana gejala tersebut dapat mengganggu beberapa kemampuan bekerja, belajar, tidur, serta makan. Sebuah kejadian yang terjadi hanya satu kali seumur hidup pada diri seseorang dan orang  tersebut tidak mampu untuk melakukan beberapa kegiatan.

    2.Gangguan depresi persisten adalah suasana hati yang tertekan yang berlangsung dengan sangat lama sekitar 2-3 tahun. Orang yang  telah didiagnosis dengan mengalami gangguan depresi, yaitu depresi persisten yang memungkinkan untuk memiliki gangguan depresi berat bersama dengan terjadinya periode gejala yang cukup parah, gejala-gejala tersebut harus bertahan setidaknya selama 2 tahun untuk dianggap sebagai gangguan depresi persisten.

    Bentuk lain dari depresi termasuk depresi psikotik, depresi postpartum, dan gangguan afektif musiman.

    Baca juga : Tempat Wisata di Riau

    Terapi untuk Depresi

    Psikoterapi, juga disebut "terapi bicara," bisa menolong orang-orang yang terkena depresi parah.Terapi perilaku kognitif adalah salah satu jenis terapi bicara yang digunakan untuk mengobati depresi. Ini berfokus pada membantu orang mengubah pemikiran negatif dan perilaku apa pun yang dapat membuat depresi semakin buruk.

    Terapi interpersonal dapat membantu seseorang untuk bisa bekerja melalui hubungan yang bermasalah yang dapat menimbulkan depresi atau memperburuk-nya. Jenis terapi bicara lainnya, seperti terapi penyelesaian masalah, dapat membantu orang dengan depresi.(Dika)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Konsep Depresi Pada Lansia
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar