Biodesel Sebagai Energi Alternative, Efektifkah?

Daftar Isi


    Foto: Ilustrasi

    LancangKuning.com, Pekanbaru - Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan cadangan sumur minyak Indonesia saat ini hanya cukup untuk 11 tahun kedepan. Karena hal itu, masyarakat diajak untuk berhemat dalam menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM).

    Baca Juga: Abdul Wahid Kunjungi Ladang Minyak di Indragiri Hulu 

    Selain melakukan penghematan pemerintah dan masyarakat berusaha mencari bahan bakar alternative yang ramah lingkungan. Presiden Jokowi pernah mengatakan bahwa dia memimpikan Indonesia mempunyai bahan bakar Biodesel.

    Baca Juga: Dandim 0314 Inhil Pimpin Prosesi Pemakaman Serma Purnawiraman Watib 

    Biodesel sendiri merupakan bahan bakar yang tak lagi menggunakan minyak berbasis fosil melainkan dari jagung, kelapa sawit atau lainnya. Jokowi mengatakan saat ini pemerintah telah memanfaatkan kelapa sawit dalam program biodesel 20% atau B20 dikutip dari detik.com.

    Biodesel dianggap sebagai energi alternative yang ramah lingkungan. Dalam segi ekonomi implementasi B20 untuk kendaraan pribadi dianggap bisa meningkatkan permintaan domestic minyak kelapa sawit dan mengurangi impor bahan bakar. Sehingga diharapkan harga minyak kelapa sawit bisa membaik dan meningkatkan nilai ekspor dari Indonesia.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Namun, biodesel B20 yang sudah ditetapkan memiliki beberapa dampak. Salah satu dampaknya yaitu membuat ruang pembakaran lebih kotor dibanding solar, hal ini dikarenakan B20 memiliki viskositas (kekentalan) lebih tinggi dibanding solar yang cenderung memperlambat proses pembakaran pada mesin. Selain itu, B20 juga mengandung gilserin (kotoran yang yidak terbakar) lebih banyak.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Mengganti saringan bahan bakar lebih cepat, risiko kerusakan injector, dan kemungkinan lebih sering menguras tangki bahan bakar, merupakan beberapa risiko bagi konsumen B20. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan bakar biodiesel ini membutuhkan biaya perawatan lebih banyak daripada penggunaan solar. (LK)

    Penulis: Aisyah Khairunnisa

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Biodesel Sebagai Energi Alternative, Efektifkah?
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar