Kota Pariaman menuju Kota yang Tanggap, Tangkas, Tangguh dan Tawakal dalam menghadapi bencana

Daftar Isi

    Lancangkuning.com - Kota Pariaman adalah salah satu kota di Indonesia yang daerahnya berada di pesisir pantai, dengan panjang garis pantai sepanjang 12,7 km. Melihat Kondisi tersebut, membuat Kota Pariaman sangat berpotensi terhadap ancaman risiko bencana tsunami.

    Secara garis umum, dengan melihat kondisi geografis, wilayah Indonesia memiliki potensi ancaman bahaya yang dapat berujung pada bencana. Sebagian besar di antaranya, dimana lebih dari 95 persen merupakan bencana hidrometeorologis, yang terkait dengan iklim dan dinamika perubahan, antara lain puting beliung, banjir, banjir bandang, longsor, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan serta cuaca ekstrim, selain bencana besar seperti Gempa dan Tsunami.

    Mengantisipasi risiko tersebut, kota yang dikenal dengan panganan khas nya Sala Lauak ini, mengotimalkan peranan dan kesadaran masyarakat terhadap kesiagaan dan kewaspadaan bencana.

    "Kota Pariaman telah membentuk 71 KSB (Kelompok Siaga Bencana) di 71 Desa/Kelurahan, dan mempunyai beberapa Desa Tangguh Bencana, seperti Desa Naras I, Kampung Pondok, Sungai Rambai, Jalan Baru, Pasir Sunur dan Desa Kampung Jawa", ujarnya ketika menghadiri Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2020, di SICC Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

    “Kami juga melatih dan membentuk KSBS (kelompok Siaga Bencana Sekolah) di 6 SMA, 7 SMK, 1 MAN, dimana masing-masing sekolah dilatih 25 orang untuk manjadi KSBS ini, berarti telah ada 350 siswa yang kita latih sampai saat ini", ucapnya lebih lanjut.

    Sementara untuk pengurangan risiko bencana, Pemko Pariaman telah melakukan beberapa program kegiatan mitigasi bencana. Di antaranya melakukan pengukuran ketinggian daerah serta mempublikasikannya, membuat peta evakuasi, membangun serta memperbaiki ruas jalan yang mendukung akses evakuasi, dan melakukan simulasi tanggap bencana.

    Tidak hanya dari pemerintah saja, respons terhadap tanggap darurat bencana itu juga menumbuhkan kesadaran dari masyarakat. Mereka membentuk organisasi dan lembaga penanggulangan bencana berbasis masyakarat, seperti Forum Mesjid Peduli Bencana dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB).

    Tercatat, massa yang tergabung dalam organisasi yang peduli terhadap tanggap bencana di Kota Pariaman kini jumlahnya mencapai 1.400 orang yang tersebar di 71 desa/Kelurahan di Kota Pariaman. Kelompok-kelompok ini adalah kelompok yang sudah diberikan pelatihan kerelawanan siaga bencana dari BPBD Kota Pariaman.

    Rakornas PB tahun 2020 yang bertema “Penanggulangan Bencana Urusan Bersama” ingin mengajak secara kolektif kita sebagai bangsa Indonesia untuk menjadi individu yang tangguh.

    "Tujuan dari Rakornas ini adalah mengajak semua pihak (pentahelix) untuk mendiskusikan tantangan dan solusi dalam penanggulangan bencana di Indonesia, serta membangun komitmen dan kesadaran kolektif bahwa bencana adalah urusan bersama", tuturnya.

    "Sesuai visi BPBD Kota Pariaman adalah demi menciptakan Kota Pariaman yang Tanggap, Tangkas, Tangguh dan Tawakal dalam menghadapi bencana", tutupnya.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kota Pariaman menuju Kota yang Tanggap, Tangkas, Tangguh dan Tawakal dalam menghadapi bencana
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar