Kronologis Seorang Bapak dan Anak Membakar Dirinya Sendiri

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi

    LancangKuning.com, Cengkareng –  Andri (39 Tahun) nekat membakar diri bersama Gemilang, anaknya yang baru berusia 4 tahun di kamar rumahnya di Jalan Pedongkelan, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Minggu 1 Maret 2020 pagi tadi.

     

    Diketahui, korban melakukan aksinya pada pukul 04.30 WIB.

    Baca Juga: 147 Warga DKI dalam Pengawasan, Terkait Dugaan Virus Corona

    Berdasarkan keterangan Kapolsek Cengkareng, Kompol Khoiri yang diperoleh dari saksi (Reva), sebelum peristiwa tragis itu terjadi, Andri mengirim pesan Via WhatsApp kepada Ely (Istri). Pesan tersebut berisi ancaman bunuh diri.

    "Mereka Chattingan di hari senin, Andri mengancam bunuh diri bersama Gemilang, lalu ely (istri) menjawab kalau pingin bunuh diri, ya sendiri aja nggak usah bawa-bawa anak, kasihan masa depannya masih panjang," ujar Kapolsek Cengkareng, Kompol Khoiri menirukan pesan istri korban, Minggu 1 Februari 2020.

    Baca Juga: Ustaz Somad Beri Penjelasan soal Anggapan 'Virus Corona Tentara Allah'

    Di hari yang sama, pukul 11.00 pagi. Andri pulang ke rumah setelah beraktivitas sebagai driver ojek online. Saat di rumah, Reva melihat korban mengeluarkan obat nyamuk hit dua bungkus. Korban pun menyembunyikan obat nyamuk di tumpukan baju dalam lemarinya.

    Malam pun beranjak datang, tepat pukul 23.00 WIB. Reva memberitahu Ibunya jika korban membeli obat nyamuk hit. Tak berapa lama, Ibu dari saksi membuang obat yang disembunyikan korban di dalam lemari tersebut.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Sang Ibu juga mengangkat Gemilang yang saat itu sudah tertidur di kamar Andri. Dan membawanya ke kamar depan yang biasa digunakannya.

    "Setelah korban beli obat nyamuk, keadaan kembali normal seperti biasanya, hingga dua minggu setelahnya," lanjut Kompol Khoiri.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Kata Khoiri, Pada Sabtu, 29 Februari malam tadi, keadaan menjadi berbeda. Reva (saksi) yang tidur di kamar lantai satu bersama neneknya pindah ke lantai dua. Saat itu, Reva sedang melintas di depan kamar Andri dan mendengar ada sesuatu dari dalam kamar.

    "Saya mendengar grasak-grusuk di dalam kamar Andri. Tapi saya langsung masuk kamar saya dan tidur," ucap Reva yang dikutip oleh Kompol Khoiri.

    Tepat pukul 04.30 WIB, Minggu 1 Maret 2020, saksi terbangun karena merasa panas. Ketika saksi beranjak dari tempat tidur, ia melihat api besar yang berasal dari tenda yang awalnya tertata rapi menjadi berantakan dan berserakan.

    "Reva menggetok kamar pamannya kemudian Reva berteriak kebakaran, lalu seisi rumah bangun dan memadamkan api yang berasal dari tenda itu," terang Khoiri.

    Tak menunggu lama, Reva turun ke lantai satu sambari berteriak menyebut nama 'Gemilang'. Saat di lantai satu Reva mendengar ada benda jatuh dari dalam kamar Andri. Saksi pun naik lagi ke lantai dua, namun sesampainya api semakin membesar di dalam kamar korban. Dari dalam kamar korban, Reva mendengar Gemilang teriak meminta tolong.

    "Ibu Reva dan pamannya langsung mendobrak pintu kamar korban. Setelah terbuka saksi menyelamatkan Gemilang terlebih dahulu dan membawanya ke luar kamar,"

    Lanjut Kompol Khori, saat itu korban  belum diselamatkan karena yang diutamakan anaknya yang baru berusia 4 Tahun itu.

    Dilansir VivaNews, Saksi pun memberitahu warga sekitar. Warga berbondong datang dan langsung memadamkan api di kamar korban.

    "Saat api dipadamkan warga, barulah Andri juga diselamatkan dengan keadaan yang sudah hangus terbakar. Di badannya tercium bau bensin setelah itu Andri dibawa ke rumah Sakit cengkareng," kata Khoiri.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kronologis Seorang Bapak dan Anak Membakar Dirinya Sendiri
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar