Daftar Isi
Foto: Suasana Pembongkaran TPS di STC
LancangKuning.com, PEKANBARU -- Ketua Bagian Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru Agus Pramono menanggapi serius tentang kericuhan pembongkaran Tempat Penampungan Sementara (TPS) disekitar Sukaramai Trade Centre (STC) yang terjadi Selasa siang (25/02/2020).
Baca Juga: Pembongkaran TPS Berujung Bentrokan, 4 Pedagang Dilarikan ke Rumah Sakit
Ia membenarkan terjadinya aksi dorong-mendorong antara petugas dan pedagang. Namun Agus meyakini tidak ada dari timnya yang melakukan pemukulan, penendangan atau bahkan berucap yang tidak pada tempatnya.
Baca Juga: Guru Privat Membaca di Padang / 0812-4197-0618
“Kalau kita didorong karena mereka ada yang memukul, saya pikir apa boleh buat itu memang resiko tetapi kita tidak menghendaki itu,” katanya.
Agus menjelaskan pembongkaran TPS sudah sesuai prosedur, adapun pedagang telah diwajibkan untuk pindah pada Sabtu (22/02/2020). Apabila para pedagang tetap berjualan di TPS maka dinyatakan ilegal. Selain itu, ia menuturkan sudah banyak TPS yang kosong, bahkan beberapa pedagang melakukan pembongkaran secara mandiri sejak kemarin.
Baca Juga: Masrul Kasmy Lepas Pawai Ta'ruf MTQ Kelurahan Teluk Belitung Ke XII
“Banyak yang dari sini membongkar secara mandiri sejak kemarin, ini kita bantu dari aparat untuk proses pengepakan dan pengangkatan,” tutupnya.
Adapun sebanyak 270 petugas diturunkan yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru, TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Pekanbaru dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Pedagang STC menolkan pembongkaran TPS, penolakan tersebut mengakibatkan aksi dorong-dorongan antara petugas dan pedagang. Bentrokan tersebut tak terelakan hingga ada aksi pelemparan batu dan balok kayu yang belum diketahui asalnya.
Baca Juga: 77 Siswa SMP di Maumere, NTT, Dihukum Makan Kotoran Manusia oleh Kakak Kelas
Perwakilan pedagang STC Patrizul mengatakan bentrokan tersebut mengakibatkan empat orang pedagang terluka dibagian kepala, hingga terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Santa Maria.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
“Memang terjadi aksi dorong-mendorong namun saya heran juga kenapa bisa ada pedagang yang kepalanya bocor,” kata Patrizul. (San)
Komentar