Daftar Isi
Foto: Ilustrasi Kebakaran Lahan
LancangKuning.com, PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution mengungkapkan luas lahan terbakar di Provinsi Riau hingga tanggal 11 Februari 2020 mencapai kurang lebih 117.000 Hektare.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Pelatihan Kegiatan Sinergi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan beserta Penanggulangan Kebakaran Gedung di lingkungan Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang digelar di Lapangan Bola Unilak, Selasa (25/2/2020).
Foto: Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution
Baca Juga: Kodim Inhil Beri Pembekalan Deteksi Dini Karhutla
Dikatakan Edy, wilayah Provinsi Riau yang seluas 8.915.016 Ha memiliki lahan gambut seluas 5.095.390 Ha atau sekitar 57 persen dari seluruh luas wilayah Provinsi Riau.
Dengan sebaran gambut di Pulau Sumatera, 52 persen diantaranya berada di Provinsi Riau.
"Hal ini membuat potensi bencana Karhutla di Riau sangat tinggi. Kita harus lebih waspada lagi," terangnya.
Baca Juga: Polda Riau Berangkatkan Relawan Terlatih ke Lokasi Karhutla
Menurutnya, bencana asap yang terjadi di Provinsi Riau tidaklah sepenuhnya kesalahan Negeri Bumi Lancang Kuning sendiri melainkan juga terjadi dari provinsi tetangga.
Melihat data di tahun 2019 yang lalu, Edy menyampaikan bahwa titik api yang ada di Riau tidak pernah lebih tinggi dibandingkan dengan titik api yang ada di Sumatera Selatan dan Jambi.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Namun Riau menjadi sorotan dikarenakan asap pekat yang terdapat di Provinsi Riau.
"Padahal asap ini bukan dari Riau, melainkan kiriman dari provinsi tetangga yang terjadi akibat arah angin dari selatan menuju Jambi kemudian berhenti di Riau," terangnya.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Menanggapi hal tersebut, Edy mengaku telah membangun komunikasi secara intens dengan pemerintah Sumatera Selatan dan Jambi untuk bersama-sama melakukan penanggulangan karhutla. (LKC)
Komentar