Etika Bisnis Dalam Periklanan

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Periklanan salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari dunia bisnis, dan selalu mendapatkan perhatian dari masyarakat. Sayangnya iklan yang muncul di media massa banyak yang tidak mendidik, justru menampilkan selera yang rendah. Terutama bagi moral, iklan digunakan hanya untuk kepentingan produsen saja tidak memikirkan kerugiannya.

    Iklan merupakan strategi yang digunakan agar mendekatkan produk yang dijual ke konsumen. Dimana dalam periklanan kita harus dituntut untuk selalu berkata baik kepada konsumen tentang produk yang di beli konsumen. Kita juga membebaskan mereka dalam pemilihan model produk yang akan di beli.

    Jika kita lihat, globalisasi periklanan mempunyai sikap yang individual. Terutama dalam masyarakat, muncul kritikan terhadap iklan, dimana sebagian konsumen akan berasumsi sendiri terhadap iklan yang ditampilkan. Karena keterbatasan dalam penilaian lah yang akan membuat  mereka membudayakan sifat konsumtif. Iklan yang berlaku jujur dan mengatakan dengan benar maka iklan tersebut dikatakan iklan yang sudah memiliki etika. Tetapi kebanyakan iklan memiliki unsur persuasif.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Adanya unsur persuasif dan unsur informatif dalam periklanan akan membuat penilaian yang etis menjadi kompleks. Jika semua iklan hanya persuasif atau informatif, maka tugas etika bisa lebih mudah. Tetapi kenyataannya tidak. Sehingga etika harus menghadapi semua aspek periklanan.

    Fungsi Dari Periklanan

    Periklanan memiliki 2 fungsi, yaitu persuasif dan informatif. Tetapi iklan yang kita lihat hanya mengandung kedua unsur tersebut. Misalnya iklan sebuah produk. Iklan sebuah produk kebanyakan unsur persuasif nya, tidak sesuai dengan produk yang sebenarnya.

    Prinsip-prinsip Moral yang harus diperhatikan dalam Iklan

    Prinsip moral ini akan berhubungan dengan gagasan tentang etika dalam membuat iklan. Prinsip-prinsip tersebut adalah :

    1. Prinsip kejujuran

    Ketika kita hubungkan dengan kenyataan bahasa yang digunakan dalam iklan sering dilebih-lebihkan, sehingga bukan menghasilkan informasi tentang persediaan jasa dan barang yang diminta konsumen, malahan akan menciptakan kebutuhan yang lainnya.

    Maka ditekankan kali isi iklan yang di berikan harus mengatakan kebenaran dari produk yang di iklankan.

    Contohnya di amerika, untuk membuat iklan banyak hal tidak boleh dilakukan seperti :

    • Pesan yang dilebih-lebihkan kenyataan pada barang dan jasa yang akan di iklankan.
    • Pesan yang tidak sesuai dengan tata kerama masyarakat.
    • Pesan yang mengandung unsur pelecehan untuk perusahaan lain.
    • Klaim harga yang akan menyesatkan.
    • Dan lain sebagainya

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso

    Deskripsi diatas ditekankan bahwa iklan sesungguhnya merupakan sebuah media informasi kelangkaan barang dan jasa yang diinginkan oleh konsumen. Bahkan tanpa dipengaruhi iklan sekalipun konsumen pasti akan tetap mencari barang dan jasa yang mereka butuhkan, karena barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan dasar.

    1. Prinsip martabat manusia yang memiliki pribadi yang baik

    Iklan yang baik adalah iklan yang menghormati martabat manusia sesuai dengan tuntutan imperatif. Iklan harus menghormati hak dan tanggung jawab terhadap orang yang memilih produk yang dibutuhkan. Karena itu berhubungan dengan dimensi yang ditawarkan. Kebanggaan saat memilih akan menentukan status seseorang.

    Yang banyak terjadi adalah orang-orang banyak yang memilih barang dan jasa yang di iklankan, sehingga membuat orang-orang jatuh dalam keniscayaan pilihan. Keadaan tersebut terjadi banyaknya iklan-iklan dewasa yang dikemas sebagus mungkin sehingga orang yang membaca dan mendengarnya akan membangkitkan nafsu agar membeli produk yang sudah ditawarkan.

    Lebih mengejutkan lagi jika iklan yang merusak anak-anak, dimana tingkat kesadarannya masih terbatas atau masyarkat yang miskin belum bisa melepaskan diri dari rasa ingin memiliki.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    1. Iklan dan tanggung  jawab sosial

    Iklan wajib menciptakan sesuatu yang baru karena peran utama dari sebuah iklan adalah memberikan informasi tentang kelangkaan sebuah produk yang diperlukan oleh masyarakat, namun kebanyakan iklan bisa menambah konsumsi masyarakat terhadap produk yang di iklankan. Sehingga produk yang di iklankan tersebut menjadi pemuas kebutuhan dari masyarakat.

    Ada dua hal yang dilakukan manusia dalam berhadapan dengan kelebihan barang dan jasa.

    1. Produk yang berlebih harus disumbangkan sebagai sedekah ke orang miskin atau lembaga sosial lainnya.
    2. Menghidupi secara seimbangan tentang pemenuhan masyarakat baik secara biologi, psikologis dan lainnya.

    Perhatian seperti ini yang akan membuat masyarakat sadar akan tugasnya dalam membayar pajak ataupun investasi agar terciptanya kesejahteraan masyarakat.

    Masalah keselamatan lingkupan hidup merupakan tanggung jawab sosial iklan. Karena iklan menciptakan gaya hidup yang konsumtif. Untuk kepentingan meningkat produksi membuat SDA di ambil secara besar-besaran. Sebagian dari barang mentah yang ada kadang tidak bisa diperbaharui. Sehingga produk yang sudah digunakan manusia akan merusak alam semesta.

    Hal yang dilakukan selanjutnya bukan menghapus iklan, melainkan memperhatikan prinsip dalam membuat iklan. Di sini tugas dari seorang etika wan akan berfungsi. Dimana seorang etika wan harus mendidik agar masyarakat bersikap rasional.(Indah)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Etika Bisnis Dalam Periklanan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    100%

    Komentar