PGRI Riau Meminta Pemerintah Komitmen 20% APBD ke Pendidikan

Foto: Juprizal S. Th.I.M.H

LancangKuning.com, PEKANBARU -- Dewan Pakar Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau Juprizal S. Th.I.M.H meminta pemerintah provinsi untuk komitmen memberikan 20% Anggaran Pendapatan Belanja Daerah pada bidang pendidikan.

Baca Juga: BKSDA Gelar Sayembara Bebaskan Buaya dari Kalung Ban di Palu

Selain hal tersebut memang telah diatur dalam Undang-Undang, Juprizal merasa miris melihat sekolah-sekolah yang berada di pesisiran. Menurutnya banyak fasilitas publik termasuk sekolah bahkan kantor camat yang masih belum memadai.

Baca Juga: Tersandung Kasus Karhutla, Istri Petani di Rumbai: Kami Hanya Orang Miskin

“Saya pernah tour ke daerah pesisir seperi Kabupaten Kepulauan Meranti ya. Jangankan sekolah, kantor camatnya masih papan. Itu sangan mris hati melihat fasilitas publiknya, kadang lantai masih tanah. Kita mengharapakan komitmen 20% APBD untuk pendidikan direalisasikan,” ungkapnya, Rabu (29/01/2020).
Menurutnya selain kegiatan belajar mengajar siswa dan guru, yang paling penting adalah fasilitas seperti tersedianya labor untuk tingkat SMU.  Untuk itu, Juprizal mengingatkan kepada aparat pemerintah yang baru berjalan beberpa bulan untuk merealisasikannya.

Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

Selain dana dari pemerintah, ia mengharapkan kepada perusahaan yang disekitar daerah untuk membantu memberikan sarana dan prasarana kepada sekolah tempat perusahaan tersebut melalui program CSR.
“Anggaran pendidikan 20% misalnya tidak sampai itu harus ditutupi dengan CSR. Misalnya di Meranti ada perusahaan yang mengelola sagu dimana perusahaannya termasuk besar, namun pengelolaannya dibawa ke daerah jawa. Kita berharap asal sagu yang dikerjakan petani Meranti, tentu CSR berikan kepada wilayah tersebut dalam bentuk pendidikan seperti membangun labor,” tambahnya.

Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

Meski demikian, Juprizal patut mengapresiasi program beasiswa yang di berikan oleh pemerintah provinsi Riau. Adapaun anggaran beasiswa yang ia maksud adalah tingkatan SMU 1,5 juta/orang dan tingkatan SMK 1,6 jt/orang. Hal ini menjadi langkah konkrit pemerintah dalam mensupport dunia pendidikan di Provinsi Riau (San)