Sempat Jatuh Miskin 12 Tahun, Co-Founder Rotte Bakery: Saya Menemukan Keajaiban

Daftar Isi

    Foto: Co-Founder Rotte Bakery

    LancangKuning.com, PEKANBARU -- Setiap orang memiliki kisah dan perjalanan hidup yang berbeda-beda. Untuk mencapai sebuah mimpi tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, jalan yang penuh bebatuan bahkan duri yang harus ditapaki.

    Begitu pula dengan kisah perjalanan Co-Founder Rotte Bakery Herry Irawan CT.MR. Ia bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi dan manajemen karyawan untuk Rotte yang ada di Indonesia seperti Pekanbaru, Jabodetabek, Sumatera Utara dan lain-lain.

    Baca Juga: Kesamaan Pasar Tomohon dan Pasar Wuhan, Sama-sama Jual Hewan Liar untuk Dimakan

    “Sebelum di Rotte Bakery saya pernah menganggur selama 12 tahun, kemudian di tahun 2017 keajaiban datang dan mempertemukan saya dengan perusahaan ini,” ucap Herry kepada tim LancangKuning.com, Sabtu (25/1/2020).

    Kisahnya bermula saat ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya disalah satu perusahaan yang ada di Riau, padahal karirnya sedang berada dipuncak yang bagus saat itu.

    Foto: Co-Founder Rotte Bakery

    Tentu hal tersebut telah ia fikirkan dengan matang, menimbang ia memiliki istri dan 3 orang anak yang harus ia beri makan.

    “Saat keputusan tersebut saya ambil, awalnya keluarga tidak beraksi apa-apa. Bertahun-tahun saya mencoba mencari pekerjaan baru dengan memasukkan lamaran, namun belum ada yang memanggil,” katanya.

    Baca Juga: Virus Corona Adalah Bukti Kebenaran Alquran

    Hal inilah yang menjadi pemicu retaknya rumah tangga yang harus berujung pada perceraian. Selama 12 tahun pria berusia 56 tahun ini tidak memiliki pekerjaan tetap. Untuk makan sehari-hari ia hanya berharap belas kasihan tetangga dan pekerjaan serabutan.

    “Kerjaan saya hanya serabutan seperti mengisi motivasi di perusahaan dan dinas, tapi sangat jarang. Saya sadar selama menganggur jauh dari Allah SWT. Ketika saya membuka media sosial yang saya temukan hanya hal-hal yang membuat saya marah dan berkomentar kasar,” ungkapnya.
    Meski ia menganggur selama 12 tahun, namun ia masih mempunyai mimpi yang besar.

    Herry memiliki mimpi yang besar dan mulia, ia ingin memiliki ribuan santri dan disisa hidupnya bermanfaat untuk orang lain. Ia tidak malu bercerita tentang mimpinya kepada orang banyak, namun yang ia dapatkan adalah ledekan dan tertawaan.

    “Seorang yang tidak punya pekerjaan selama 12 tahun kok beraninya bermimpi seperti itu, udah gila Herry ini. Namun ketika saya punya cita-cita yang besar dan mulia pasti akan dimudahkan oleh Allah,” tuturnya.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Herry tersadar bahwa semua terjadi atas kehendak Allah. Ia mendekatkan diri kepada sang pencipta dengan menyempurnkan shalat lima waktunya. Yang biasanya hanya shalat wajib ditunaikan, ia sempurnakan dengah shalat sunnah lainnya.

    Perubahan besar dirasakan Herry saat itu, selama ini media sosialnya hanya berisi hujatan dan hal-hal yang memicu amarah malah berisikan ayat-ayat dan siraman rohani yang menyejukkan.
     
    “Ada yang kirim pesan ke facebook saya mengenai seminar Magnet Rezeki, saya ikuti dan daftar. Setelah itu saya mendapatkan kiriman 40 audio, saya piliha 3 audio secara acak dan dengarkan selama 3 hari. Saya menjadi tersadar dan pasrah kepada Allah Sang Maha Pengatur Rezeki,” ungkapnya.

    Esoknya ia tiba-tiba mendapatkan telefon dari teman lamanya satu organisasi Unit Kerja Mandiri (UKM) dan menawarinya untuk bergabug di Rotte Bakery.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    “Keajaiban datang melalui Founder Rotte Bakery Syafrizal Abdul Rasyid yang sudah lama kami tidak komunikasi. Di Pekanbaru sendiri Rotte Bakery ada di tahun 2016 dan itu hanya satu gerai saja. Ketika saya melihat visinya, loh kok sama dengan cita-cita saya,” celetuknya.

    Salah satu keinginan dan arah yang sama antara Herry dan Rotte Bakery adalah mendirikan pondok pesantren. Pada tahun 2020 Rotte Bakery sedang membangun pesantren di Muara Fajar dengan mendapatkan tanah wakaf 14 hektar.

    Hingga saat ini Herry bergabung dengan Rotte dan menjadi Anggota Dewan Pembina Yayasan Rotte Indonesia Mulya serta Direktur Bagian Pendidikan Rotte Institute. Selain itu, lelaki berkacamata tersevut turut aktif memberikan seminar dan pelatihan melalui Kalimaya Outbond & Training yang ia bangun sendiri.

    “Pernah dengar kisah burung pipit yang memadamkan api Nabi Ibrahim? Kalau kita lihat paruhnya kecil tidak akan mampu memadamkan api yang besar. Tidak disangka-sangka setetes demi setetes ia mampu memadamkan api. Untuk itu apabila kita mempunyai cita-cita yang besar dan niat yang mulai keajaiban akan ada,” pesannya. (San/LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Sempat Jatuh Miskin 12 Tahun, Co-Founder Rotte Bakery: Saya Menemukan Keajaiban
    Sangat Suka

    50%

    Suka

    25%

    Terinspirasi

    25%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar