Klasifikasi Sistem Koloid

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Warna dari cat ini seluruhnya merupakan warna pigmen yang sebetulnya tidak terlarut dalam air juga medium pelarut yang lainnya. Namun dengan demikian, cat tersebut rupanya terlihat seperti campuran yang homogen antara zat satu dengan lain, contoh kasusnya adalah larutan garam dengan air, dan bukan terlihat seperti campuran heterogen antara zat satu dengan zat lain, contoh kasusnya adalah campuran pasir dengan air. Hal tersebut bisa terjadi karena cat mempunyai sistem koloid yang pigmennya terdispersi (dipecah) dalam air juga media pelarut cat yang lainnya.

    Tanpa menggunakan mikroskop, koloid ini terlihat seperti larutan, di mana larutan tersebut terbentuk sebuah campuran homogen yang berasal dari beberapa zat terlarut juga beberapa zat pelarut. Namun, jika kita melihat nya menggunakan mikroskop, koloid ini terlihat seperti suspensi, maksudnya adalah campuran heterogen yang antara komponen campuran satu dengan komponen campuran lainnya, biasanya saling memisah.

    Sebelum kita mempelajari Sistem Koloid, kita harus tau dulu, apasih itu Koloid di ilmu Kimia?

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    Pengertian Koloid

    Dalam kimia, suatu koloid adalah campuran di mana satu substansi partikel yang larut atau larut secara mikroskopis ditangguhkan di seluruh zat lain. Kadang-kadang substansi yang terdispersi sendiri disebut koloid. Istilah suspensi koloid merujuk secara jelas pada campuran keseluruhan (walaupun pengertian kata suspense itu sendiri secara sempit dibedakan dari koloid dengan ukuran partikelnya yang lebih tinggi atau dari yang lebih besar).

    Lain halnya seperti larutan, yang zat terlarutnya dan zat pelarutnya hanya terdiri dari satu fase. Suatu koloid dapat memiliki 2 fase, yakni fase terdispersi atau partikel tersuspensi dan fase kontinu atau media suspense, yang fase-fase tersebut muncul dari hasil pemisahan fase. Agar memenuhi syaratnya sebagai koloid, campuran ini haruslah berasal dari sesuatu yang tidak mengendap atau bisa dimaksudkan akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengendap.

    Jenis-Jenis Sistem Koloid

    Jenis sistem koloid ini dapat dikelompokkan dengan berdasarkan fase terdispersi atau dipecah dan juga fase pendispersinya atau pemecahnya. Berdasarkan fase terdispersi atau dipecah, koloid tersebut ada tiga jenis, antara lain yaitu sol yaitu fase terdispersi secara padat, ada emulsi yaitu fase terdispersi secara cair, dan juga buih yaitu fase terdispersi secara gas. Koloid dengan fase pendispersi gas bisa disebut juga aerosol.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pelita Nusantara

    Karena ukuran fase terdispersi mungkin akan sulit untuk dapat diukur, dan karena koloid ini pun memiliki penampilan yang solusi, koloid terkadang dapat diidentifikasi juga ditandai oleh sifat fisikokimia dan transportasi. Misalnya, jika suatu koloid terdiri dari fase padat yang terdispersi dalam cairan, partikel padat tidak akan berdifusi melalui membran, sedangkan dengan larutan sejati, ion atau molekul terlarut akan berdifusi melalui membran. Karena pengecualian ukuran, partikel koloid tidak dapat melewati pori-pori membran ultrafiltrasi dengan ukuran lebih kecil dari dimensi mereka sendiri.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Semakin kecil ukuran pori membran ultrafiltrasi, semakin rendah konsentrasi partikel koloid terdispersi yang tersisa dalam cairan ultrafilter. Nilai pengukuran konsentrasi spesies yang benar-benar terlarut akan tergantung pada kondisi eksperimental yang diterapkan untuk memisahkannya dari partikel koloid yang juga terdispersi dalam cairan. Ini sangat penting untuk studi kelarutan dari spesies yang siap terhidrolisis seperti Al, Eu, Am, Cm, atau bahan organik yang kompleks spesies ini.

    Koloid dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    Berdasarkan sifat interaksi antara fase terdispersi dan media dispersi, koloid dapat diklasifikasikan sebagai:

    1. Koloid hidrofilik: Partikel-partikel koloid tertarik ke air, mereka juga sering disebut dengan sol reversibel.
    2. Koloid hidrofobik: Sifatnya berlawanan dengan koloid hidrofilik. Partikel-partikel koloid ditolak oleh air, mereka juga sering disebut dengan sol reversibel.

    Dalam beberapa kasus, suspensi koloid dapat dianggap campuran homogen. Ini karena perbedaan antara materi "terlarut" dan "partikel" kadang-kadang bisa menjadi masalah pendekatan, yang memengaruhi apakah itu homogen atau heterogen.(Rayhan)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Klasifikasi Sistem Koloid
    Sangat Suka

    50%

    Suka

    50%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar