Daftar Isi
Foto: Pemandangan Gunung Merapi pada 10 November 2019. (Detik)
LancangKuning.com, Sleman - Awan panas guguran Gunung Merapi malam ini menimbulkan hujan abutipis di sekitar Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)mengimbau masyarakat agar mengantisipasi ganguan akibat abu vulkanik tersebut.
Baca Juga: Masya Allah, Lembaran Alquran tak Tersentuh Banjir di Banten
"Awan panas ini dilaporkan menimbulkan hujan abu tipis di sekitar Cepogo, Boyolali. Untuk masyarakat kami imbau agar mengantisipasi ganguan akibat abu vulkanik," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/1/2020), melansir detik.com
Hanik menjelaskan, bahwa awan panas guguran terjadi pada pukul 20.36 WIB. Awan panas guguran ini tidak terpantau secara visual karena suasana di Gunung Merapi sedang berkabut.
Baca Juga: China Langgar ZEE Indonesia di Natuna, Politikus Hanura: Prabowo Mengeong Bak Kucing Memelas
Namun, berdasarkan durasi tersebut, diperkirakan jarak luncur awan panas sekitar 1 kilometer.
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 55 mm dan durasi lebih kurang 105 detik," ucapnya.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Hanik menambahkan, saat ini Gunung Merapi masih berstatus level II atau Waspada. Status tersebut sudah ditetapkan sejak 21 Mei 2018 yang lalu.
"Karena itu, BPPTKG merekomendasikan area dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia," ujar Hanik.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Selain itu, BPPTKG juga merekomendasikan masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awanpanas maupun letusan eksplosif. (LKC)
Komentar