Daftar Isi
LancangKuning.com - SEA Games sebuah ajang besar yang ditunggu- tunggu oleh setiap negara maupun para altit di setiap cabor, hal tersebut kenapa?? Karena SEA Games merupakan sebuah ajang olahraga dunia yang dilaksanakan bertujuan agar persaudaraan antara negara-negara yang ada di Asia ini lebih terjalin. dan ajang tersebut diadakan setiap 2 tahun sekali dengan lokasi pelaksanaannya bergiliran.
Ajang SEA Games ini pertama kali di adakan di Thailand tahun 1959 lalu. Untuk peraturan pada ajang SEA Games ini dibawah naungan Southeast Asian Games Federatio atau lebih dikenal dengan SAGF yang diawasi langsung oleh pihak komite olimpiade Internasional dan Dewan Olimpiade Asia.
Tentunya banyak sekali cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada ajang ini. Dengan adanya ajang besar ini tentunya setiap cabor ingin melakukan dan beri yang terbaik untuk dirinya negaranya dan juga untuk rakyat.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
Namun, pada ajang SEA Games kali yang diadakan di Filipina dan terjadi permasalahan yaitu masalah bencana alam berupa terjadinya Badai Kammuri yang di anggap mengganggu jalannya SEA Games kali ini. bahkan dengan terjadinya masalah tersebut banyak jadwal pertandingan terpaksa dirubah otomatis akan menambah waktu pelaksanaannya.
Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo mengungkapkan bahwa badai Kammuri sempat mencapai tingkat 4 dalam skala Saffir "Begitu usai melintasi Filipina, saat ini badai ada di atas perairan Laut China Selatan dan sudah demikian melemah dengan hanya menempati tingkat 1 skala Saffir-Simpson,".
Skala Saffir-Simpson merupakan skala klasifikasi besarnya badai, angin, dan siklon tropis berdasarkan kecepatan angin, dan terdiri dari 5 tingkatan. Adapun badai berskala 1 Saffir-Simpson memiliki kecepatan angin 119-153 km/jam. Meski begitu, Marufin mengungkapkan bahwa badai ini diperkirakan akan menghilang sepenuhnya.
"Di atas Laut China Selatan, badai Kammuri diperkirakan akan terus melemah sembari berbelok ke tenggara menuju Kepulauan Spratly. Diperkirakan pada 6 Desember badai ini akan sepenuhnya hilang," ujar Marufin.
Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari
Sementara, berdasarkan peta prakiraan lintasan, badai Kammuri tidak akan sampai ke wilayah Indonesia. Adapun dampak badai tropis antara lain, hembusan angin yang kencang, curah hujan yang tinggi yang dapat mengakibatkan banjir hingga tanah longsor, dan naiknya permukaan air laut di kawasan pesisir.
"Semakin tinggi skala Saffir-Simpson badainya maka semakin tinggi kenaikan air laut di garis pantai akan semakin jauh air laut memasuki daratan," ujar Marufin. Selain itu, dampak sekunder yang dapat terjadi, yakni atmosfer hingga sejauh 2.000 km dari lokasi badai tropis pada dasarnya akan terdampak ditandai oleh peningkatan curah hujan.
Proses terbentuknya badai tropis Marufin menjelaskan bahwa badai tropis yang terbentuk sebagai akibat tidak meratanya distribusi panas dari penyinaran matahari. "Saat ini matahari ada di belahan bumi selatan, sehingga bagian ini menerima lebih banyak panas.
Sebaliknya bagian utara lebih dingin," katanya lagi. Badai tropis muncul akibat ketidakseimbangan panas dan menjadi salah satu mekanisme untuk mendistribusikan energi ke wilayah yang lebih dingin. Oleh karena itu, semua badai tropis terbentuk di area perairan tropis dekat garis katulistiwa.
Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Marufin mengungkapkan bahwa badai tropis mayoritas bergerak menuju area subtropis yang lebih dingin (ke utara saat matahari di atas belahan bumi selatan dan sebaliknya). "Hanya sedikit badai troppis yang bergerak ke barat/timur atau kian mendekati katulistiwa dalam perjalanannya," ujar Marufin.
Komentar