Daftar Isi
Foto: Humas
LancangKuning.com, PADANG – Berdasarkan data dan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Padang, Sektor Usaha Mikro Kecil/Industri Mikro Kecil (UKM/IKM) masih menghadapi banyak permasalahan dan tantangan. Antara lain tantangan itu adalah minimnya inovasi produk , belum memenuhi standarisasi , packaging dan keterbatasan jaringan pemasaran.
Hal itu diungkapkan Asisten I Pemerintahan Sekretarian Daerah (Setda) Kota Padang Edi Hasymi mewakili Wali Kota Padang pada Forum Litbang Daerah di Hotel Pangeran Beach, Selasa (26/11/2019).
Forum Litbang Daerah yang dilaksanakan BAPPEDA Kota Padang kali ini bertema “Meningkatkan Daya Saing Dunia Usaha dan Perekonomian Daerah Melalui Kerjasama Penelitian dan Inovasi dengan Perguruan Tinggi”.
Baca Juga: Grub Putich Design Luncurkan Film Malapetaka ll di Tahun 2020
Menurut Edi Hasymi, sejalan dengan tema Forum Litbang tersebut, untuk menghadapi tantangan dan permasalahan yang dihadapi dapat disinergikan dengan semua stakeholder. Terutama dengan perguruan tinggi sebagai lembaga akademis perlu dilibatkan dalam bentuk kolaborasi dan sinergis.
“Kita perlu melibatkan perguruan tinggi, karena memiliki SDM intelektual dan sarana dan prasarana yang mumpuni untuk melakukan inovasi dan penelitian,” kata Edi Hasymi.
Baca Juga: Pemko Padang Sambut Baik Digelarnya Annual Workshop STAR Project-BPKP 2019
Lebih lanjut dia memaparkan, tiga sektor utama yang membentuk ekonomi Kota Padang yaitu perdagangan di kisaran 16,92 persen, industri pengolahan 14,12 persen, transportasi dan pergudangan 16,74 persen. Dari 16 sektor ekonomi kontribusi ketiga sektor ini mencapai 49 persen.
“Khusus di sektor industri dan perdagangan sebagian besar adalah skala UMKM, yaitu 95 persen. Usaha besar hanya 5 persen, ” kata Edi dalam paparannya.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Dia menambahkan, sejalan dengan Revolusi 4.0 yang merupakan kolaborasi teknologi cyber dan teknologi otomatisasi, pilar utamanya ialah internet of things (IOT), big data, artificial intelelegence, komputasi awan (cloud computing) dan sistem integrasi.
“Dunia usaha perlu melakukan adaptasi dan terobosan. Biasanya dilakukan melalui riset dan pengembangan atau litbang melibatkan perguruan tinggi, ” pungkasnya.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Sementara itu, terkait pelaksanaan Forum Litbang Daerah ini, Kepala BAPPEDA Kota Padang Medi Iswandi menjelaskan latar belakang dan tujuannya. Menurutnya, untuk mengatasi permasalahan dan tantangan perlu adaptasi dan inovasi dengan melibatkan perguruan tinggi karena selama ini inovasi dunia usaha belum optimal.
“Forum Litbang ini diadakan dalam rangka memfasilitasi dunia usaha dengan perguruan tinggi serta perangkat daerah untuk melakukan sinergi terkait penelitian dn inovasi,” sebutnya.
Adapun Forum Litbang Daerah yang berlangsung satu hari ini diikuti 180 peserta, terdiri dari pelaku usaha, mahasiswa perguruan tinggi di Kota Padang, perangkat daerah terkait.
Nara sumber yang dihadirkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumatera Barat, Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Andalas. (LKC)
Komentar