Raja Muda Perlis Puji Pengembangan Pariwisata di Riau

Foto: Humas

LancangKuning.com, PEKANBARU - Raja Muda Perlis Malaysia Duli Yang Teramat Mulia (DYTM) Tuanku Syed Faizuddin Putra memuji kiat Pemprov Riau dalam memajukan pariwisata daerah.

Hal itu disampaikan oleh Syed Faizuddin usai menggelar pertemuan tertutup dengan Gubernur Riau, Syamsuar, Senin (11/11/2019) di kediaman Gubri Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Riau. Dia mengakui, ada persamaan industri pariwisata Perlis dengan Riau.

Baca Juga: Gubri Hadiri Pengukuhan FKPMR Masa Khidmat 2019-2024

"Saya melihat di sini industri pariwisatanya ada persamaan. Oleh karena itu, kita ingin bekerjasama dengan pengalaman Riau dalam meningkatkan industri wisata atau tourism," ungkapnya, mediacenterriau.

Selain itu, Syed juga memuji Riau dalam pengelolaan ikan patin melalui produksi ikan salai. Bahkan katanya, produksi ikan patin ini ekspornya mencapai 20 ton perhari.

Baca Juga: Bupati Siak Alfedri Undang Pengusaha Berinvestasi di KITB

Sementara kata Syed, di Malaysia sendiri nilai ekspor ikan patin tidak sebanyak Riau. Apalagi katanya, ikan patin di Malaysia sangat populer dan diminati masyarakatnya.

Kemudian peluang bisnis kedua wilayah juga dibincangkan dalam pertemuan itu. Termasuk masalah kerjasama dunia pendidikan dan pertukaran antar pelajar.

Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

Sementara Gubri menyambut baik pertemuan dengan Raja Muda Perlis itu. Menurutnya, kerjasama bidang pariwisata dengan Perlis sangat menjanjikan.

Gubri mengakui, jika Perlis ini hanya menjadi daerah lintasan bagi wisatawan yang ingin ke Langkawi. Sehingga, Perlis berharap pengalaman agar wisatawan bisa singgah ke Perlis sebelum ke Langkawi.

Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

"Ada sekitar 5 juta turis yang melewati Perlis menuju Langkawi.Jadi ini saya rasa sangat menarik, karena kita juga sedang memajukan pariwisata," kata Gubri.

Pertemuan bilateral itu, Raja Perlis juga didampingi Gubernur Perlis Dato' Seri Azlan dan Sekdaprov Perlis Tuan Azman. Ada 16 orang delegasi yang dibawa Raja Perlis ini termasuk sejumlah media Malasysia. (LKC)