Daftar Isi
Foto: Humas
LancangKuning.com, PEKANBARU - Kendati hujan sudah mulai turun di sebagian besar wilayah Riau, namun aktivitas penyemaian kapur dan garam tetap berlanjut sampai kondisi benar-benar pulih dan status darurat bencana dicabut.
Hal tersebut diungkapkan Kadisops Lanud RSN Kolonel Jajang kepada wartawan Pekanbaru, Rabu (25/9/2019). Hal itu disampaikannya disela-sela persiapan keberangkat tim Satgas Udara Karhutla Riau yang bertugas menyemai kapur dan garam di sejumlah lokasi yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Gubri Gusar. Karpet Masjid Agung Annur ada Tulisan CSR Bank Riau Kepri
"Alhamdulillah sejak dua hari lalu hingga pagi ini sebagian wilayah Riau sudah diturunkan hujan oleh Allah SWT. Namun ikhtiar dan usaha kita untuk memodifikasi cuaca tetap berjalan sesuai tugas dan petunjuk pimpinan," kata Kolonel Jajang.
Dikatakan, hingga tanggal 23 September 2019 Satgas Karhutla sudah melakukan 148 kali penerbangan (sorti) terhadap sejumlah lokasi yang memungkinkan dilakukan modifikasi cuaca. Ada dua jenis pesawat yang digunakan, yakni Cassa TNI AU (76 sorti), Hercules TNI AU (8 sorti), dengan total bahan semai 81.400 kg garam dapur atau Natrium Klorida (NaCl) dan 3.500 kg kapur tohor aktif atau Kalsium Oksida (CaO).
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Ketika ditanyakan peran kapur tohor aktif dalam penyemaian awan, Jajang menjelaskan, hal tersebut sesuai dengan arahan BPPT. Kapur tohor aktif dipakai untuk mengikat kabut asap ketika kabut asap masih pekat dan awan-awan belum banyak terbentuk.
"Kapur tohor ditaburkan di gumpalan-gumpalan asap sehingga dapat mengurai partikel karhutla dan gas. Ketika asap sudah hilang dan radiasi bisa menembus permukaan bumi, maka terjadilah penguapan dan berpotensi membentuk awan-awan baru. Setelah awan-awan wujud, barulah tim menyemai garam untuk membantu terjadinya hujan buatan," jelas Jajang.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Dari laporan yg diterima intensitas hujan yang turun selama dua hari belakangan ini cukup bagus. Namun baru 60 persen yang kena hujan, ada 40 persen lagi kawasan yang belum disiram hujan.
Ditambahkan, upaya modifikasi cuaca yang mereka lakukan adalah bagian dari upaya pemerintah dalam menanggulangi bencana kabut asap. Namun hasilnya tetap diserahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT.
"Kami bersyukur atas doa seluruh masyarakat kepada Allah SWT selam ini, dan pelaksanaan salat Istisqa Selasa kemarin. Alhamdulillah Tuhan sudah mengijabah doa-doa kita semua," ujarnya. (LKC/Rls)
Komentar