Daftar Isi
LancangKuning.com – Meskipun sudah lebih dari satu dekade yang lalu Pluto secara resmi diturunkan dari status planet, namun penggemar underdog tata surya masih rooting untuk tubuh kosmik kecil. Contoh kasus: Administrator NASA Jim Bridenstine, yang melangkah ke dalam debat lama mengenai rencana Pluto dalam pidato pers pada hari Jumat (23 Agustus).
"Asal tahu saja, dalam pandangan saya, Pluto adalah sebuah planet, dan Anda dapat menulis bahwa administrator NASA menyatakan Pluto sebagai planet sekali lagi, kata Bridenstine saat acara robotik pertama di Colorado minggu ini yang dilansir oleh LancangKuning.com dari space.com.
Hal tersebut tentu saja bertentang dengan keputusan resmi yang dibuat oleh Internasional Astronomical Union (IAU) pada tahun 2016, dimana keputusan tersebut dihasilkan dari adanya pemungutan suara oleh para astronom.
Meskipun demikian, kabar tersebut tentu saja meyenangkan oleh para penggemar Pluto, Bridenstine mengulangi dedikasinya. Pluto adalah sebuah planet, katanya. "Aku bertahan dengan itu. Begitulah caraku mempelajarinya, dan aku berkomitmen untuk itu."
Pluto ini ditemukan oleh astronom Amerika Clyde Tombaugh pada tahun 1930. Beberapa peneliti mulai menyebut rencana Pluto dipertanyakan pada akhir 1990-an, setelah itu menjadi jelas bahwa Pluto jauh dari sendirian di Sabuk Kuiper, cincin benda dingin di luar orbit Neptunus.
Setelah bertahun-tahun berdebat, dan penemuan Eris tahun 2005 , sebuah objek yang jauh lebih besar dari Pluto, IAU menanggalkan status planetnya.
Sebagai gantinya, IAU menentukan, Pluto dan badan-badan serupa harus diklasifikasikan sebagai planet katai .
Planethood mensyaratkan bahwa sebuah benda mengorbit matahari, memiliki bentuk hampir bulat, dan "membersihkan lingkungan orbitalnya," menurut IAU, dan para astronom yang memberikan suara dalam keputusan 2006 tidak yakin Pluto memenuhi kriteria terakhir itu.
Tetapi keputusan itu sangat kontroversial, dan tetap demikian sampai sekarang. Banyak ilmuwan dan orang awam yang sama-sama mengadvokasi status planet Pluto. Salah satu yang paling menonjol adalah Alan Stern, penyelidik utama misi New Horizons NASA , yang terbang oleh Pluto pada tahun 2015, mengungkapkan dunia yang sangat kompleks dan beragam dengan pegunungan besar dan dataran es nitrogen yang luas.
Stern telah lama mengutuk keputusan IAU sebagai tidak ilmiah, mengklaim bahwa itu dibuat terutama untuk menjaga jumlah planet "resmi" pada angka yang dapat dikelola.(ut)
Komentar